Pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia soal "Raja Jawa" saat berpidato pemaparan visi dan misinya pada Musyawarah Nasional XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta, bukanlah candaan politik.
Demikian penegasan pengamat politik Rocky Gerung melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang dilihat redaksi, Jumat (23/8).
"Bahlil menyembunyikan sesuatu lalu diucapkan dalam kapasitas formil. Kalau dia sebut sebagai bercanda, kita sebut sebagai yang disembunyikan alam bawah sadarnya," kata Rocky.
Dengan begitu, menurut Rocky, istilah Raja Jawa itu betul-betul diniatkan Bahlil untuk diucapkan pada forum forum Munas Golkar yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo.
"Bahlil merasa bangga karena baru dilantik sebagai ketua umum Golkar. Jadi dia mulai memperpanjang lidahnya untuk menjilat Jokowi," kata Rocky.
Saat berpidato di Munas Golkar, Bahlil meminta kader Golkar agar jangan sampai berani bermain-main dengan sosok yang disebutnya sebagai "Raja Jawa" karena bisa membawa celaka. Namun, dia tidak menjelaskan sosok raja yang dimaksud tersebut.
"Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita. Saya mau kasih tahu saja jangan coba-coba main dengan barang ini. Waduh ngeri-ngeri sedap barang ini," kata Bahlil.
Dia menyampaikan hal itu setelah mengajak kader Partai Golkar untuk lebih paten lagi dalam mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang sebagai keberlanjutan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Sumber: rmol
Foto: Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia/RMOL