SMP Petra Surabaya Ditodong Iuran RW Rp 140 Juta per Bulan untuk Akses Jalan, Zulfikar Akbar Singgung soal Pungli -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

SMP Petra Surabaya Ditodong Iuran RW Rp 140 Juta per Bulan untuk Akses Jalan, Zulfikar Akbar Singgung soal Pungli

Sabtu, 03 Agustus 2024 | Agustus 03, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-03T16:12:08Z

Tengah viral SMP Petra Surabaya laporkan dugaan pungli terhadap pihak sekolah.

Dugaan pungli ini diduga adalah iuran yang harus dibayarkan SMP Petra Surabaya kepada empat RW setempat untuk akses jalan dan keamanan.

Tak main-main, total jumlah iuran yang ditodongkan empat RW kepada SMP Petra Surabaya mencapai Rp140 juta per bulan.

Sontak, penolakan SMP Petra Surabaya membayar iuran memicu perseteruan dengan pihak RW setempat hingga viral di media sosial.

Melansir video yang diunggah akun Twitter pribadi Zulfikar Akbar, @zoelfick, perseteruan ini berawal ketika pihak SMP Petra Surabaya mengajukan keberatan dengan iuran untuk akses jalan dan keamanan.

Pihak RW yang merasa berhak menagihkan iuran tersebut pun terpicu emosinya hingga terjadi perseteruan antara kedua belah pihak.

Dikutip Kilat.com dari akun Twitter @shemit_is_back, perseteruan ini pun telah sampai ke telinga Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji atau yang akrab disapa Cak Ji.

Dalam pertemuannya dengan Cak Ji, pihak sekolah mengatakan sebelumnya ada kenaikan iuran dan mereka menyatakan keberatan.

Pihak sekolah bahkan sempat menawarkan penurunan iuran dari Rp35 juta per RW jadi Rp25 juta per RW.

Namun sepertinya perundingan tak berjalan mukus dan pihak sekolah mulai mempertanyakan pertanggung jawaban iuran.

"Kita keberatan karena mereka tidak bisa mempertanggung jawabkan pak, validasinya tidak jelas," kata pihak sekolah.

Hingga detik ini, perseteruan SMP Petra Surabaya terkait iuran RW belum juga menemui jalan keluar.

Kabar SMP Petra Suarabaya ditodong iuran Rp140 juta per bulan ini pun kepalang viral di media sosial.

Mengutip akun Twitter pribadi @zoelfick, Zulfikar Akbar sempat menunjukkan keprihatinan terkait kasus ini.

Dari cuitannya, Zulfikar mengaku tak habis pikir bagaimana bisa lembaga pendidikan menjadi sasaran pungli sekelas lembaga RW.

"Lembaga pendidikan saja bisa jadi sasaran pungli. Jika 100 juta saja sebulan, maka setahun sekolah ini harus menghabiskan 1,2 miliar untuk menenangkan empat RW sekitarnya.

Lembaga pendidikan saja bisa jadi sapi perah untuk lembaga sekelas RW," tulis Zulfikar Akbar.

Tak ayal, postingan Zulfikar ini mendapat beragam komentar dari netizen.

Mayoritas netizen juga tak habis pikir dengan kasus dugaan pungli ini.

"ini contoh kecil ya gaes, alias fenomena gunung es. untuk yg paham aja. makanya investor banyak yg pindah ke negara asean, atau bahkan enggan inves di indo," kata akun @kisu***.

"Pemkot Surabaya gak tegas sama pungli RW tersebut. Udah jelas itu fasilitas umum kok masih ada mediasi segala. Miris miris," sahut akun @themome***. (*)

Sumber: kilat
Foto: SMP Petra Surabaya keluhkan iuran RW Rp140 juta per bulan (Kolase Twitter @dhemit_is_back)
×
Berita Terbaru Update
close