Kasus penganiayaan anak yang terjadi di daycare Pekanbaru bernama Early Steps menuai sorotan gegara aksi lakban kaki dan mulut anak. Terkuak tak kantongi izin resmi juga.
Polresta Pekanbaru akhirnya menangkap dua orang yang menganiaya anak di Early Steps.
Adapun ancaman hukuman kepada keduanya yang tega siksa anak yakni lima tahun penjara.
Hal ini disampaikan oleh Kompol Bery Juana Putra yang menyebut perbuatan mereka bakal diancam hukuman lima tahun.
"Kalau memang berkelanjutan, kita menggandeng lagi pasal 64-nya karena ini perbuatan yang berulang, jadi itu ancamannya lima tahun," tutur Berry.
Video terkait penganiayaan dengan cara lakban kaki dan anak agar tidak makan dan BAB ini diungkap oleh pengasuh yang masih tak tega.
Mantan pengasuh di daycare tersebut akhirnya mengirimkan video ke orang tua korban.
"Tiga mantan karyawan tidak bekerja di sana lagi kemudian mengirimkan video tersebut kepada ayah korban atau ibu korban dari situ lah diketahui," ungkap Berry lagi.
Sementara itu, terkuak bahwa daycare yang bernama Early Steps tersebut tak mengantongi izin.
"Dari Daycare ini sendiri tidak ada izin," kata Berry.
Tak ada izin tempat hingga tak ada pembinaam kepada pengasuh dan pengawasan pun tak terendus.
"Sesudah pemeriksaan terakhir, jadi tidak memenuhi kriteria pembukaan Daycare ini," tidak ada pembinaan terkait pengasuhnya, pengawasan pun juga tidak ada karena memang tidak terdaftar," katanya.
Winda sendiri selaku pemilik sempat buka di beberapa tempat lalu sempat tutup.
Akhirnya daycare pindah ke tempat sama namun juga tetap tak berizin alias ilegal.
"Sebelumnya dia sudah membuka beberapa tempat yang dulunya sempat tertutup, jadi ini kemudian dia pindah tempat ke yang baru lagi dengan sama, ilegal juga," pungkas Berry.
Itu tadi terkait daycare Pekanbaru yang lakukan aksi lakban kaki dan mulut anak ternyata ilegal tak kantongi izin resmi.(*)
Sumber: kilat
Foto: Daycare Pekanbaru yang ada oknum pengasuh lakban anak tak kantongi izin resmi (Instagram @phy_losophy)
