Yudian Wahyudi selaku Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjadi perhatian publik setelah narasi melarang anggota Paskibraka perempuan memakai hijab.
Lantas saja nama Yudian Wahyudi viral dan menuai banyak kecaman mengingat dirinya merupakan lulusan pondok pesantren.
Namun setelah terjadi kisruh tersebut di media sosial, Kepala BPIP ini memberikan pernyataannya.
“BPIP menegaskan bahwa tidak melakukan pemaksaan lepas jilbab,” jelasnya, dikutip Kilat.com dari Antara pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Adapun peraturan yang mengatur tata cara pakaian dan sikap tampang Paskibraka sudah diterbitkan BPIP.
Lebih lanjut, Yudian menyebut saat pendaftaran calon anggota Paskibraka 2024 sudah menandatangi surat pernyataan bermaterai Rp10.000.
Oleh karena itu, Kepala BPIP mengatakan setiap anggota Paskibraka harus bersedia mengikuti peraturan yang berlaku.
Namun kini publik terus mengencam dugaan larangan memakai hijab yang dilontarkan dosen UIN Sunan Kalijaga.
Banyak pihak yang menyayangkan kabar tersebut sehingga membuat Yudian Wahyudi harus memberikan klarifikasinya.
Selain itu riwayat pendidikan pria kelahiran Balikpapan ini juga disorot karena pernah menimba ilmu di sekolah keagamaan.
Diketahui pria berumur 64 tahun itu pernah mencari ilmu di Pondok Pesantren Tremas, Pacitan.
Tidak hanya itu, Yudian juga meneruskan mondoknya di Pondok Pesantren Al Munawwir, Yogyakarta.
Pada pendidikan formalnya S1 dan S3 ditempuhnya di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.
Bahkan sampai sekarang ini Yudian Wahyudi merupakan dosen program studi Ilmu Syariah.
Karena latar belakangnya yang terkesan cukup agamis itulah membuat publik kaget dengan kabar larangan memakai hijab bagi anggota Paskibraka perempuan. (*)
Sumber: kilat
Foto: Fakta baru Yudian Wahyudi, Kepala BPIP yang viral gegara Paskibraka dan hijab (Instagram @pascasarjana_uinbdg)