Pria yang melakukan kekerasan dengan menarik seorang wartawan yang bekerja di media online nasional saat konfirmasi status tersangka korupsi Bupati Situbondo Karna Suswandi diduga ajudan berinisial DB.
Informasi dihimpun, DB merupakan salah satu ajudan Bupati Karna lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
RKP (wartawan yang jadi korban) saat dikonfirmasi kilat.com mengatakan kekerasan yang dialaminya itu terjadi di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Saat itu kata RKP, Bupati Karna mengikuti tes kesehatan sebagai syarat untuk bisa mencalon Bupati Situbondo pada Pilkada 2024, Jumat 30 calonAgustus 2024.
"Saya kaget, saya hanya mengajukan dua pertanyaan. Pertama soal hasil tes kesehatan. Kedua soal status tersangka," katanya, dikonfirmasi kilat.com via telepon seluler.
RKP mengatakan dirinya ditarik dari belakang ketika menanyakan soal status tersangka.
"Saya sempat kejar dia ke depan, menanyakan maksudnya apa menarik saya," katanya.
RKP mengaku, sang Pria telah meminta maaf atas apa yang dia lakukan.
"Saya kejar dia, saya cari makan digitukan. Kalau gak saya kejar dia mungkin tidak minta maaf," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, beredar sebuah video memperlihatkan wartawan sedang wawancara Bupati Karna Suswandi terkait status tersangka korupsi.
Dalam video itu, Bupati Karna bungkam tak memberikan jawaban. Ia hanya melambaikan tangan.
"Untuk yang soal kasus korupsi sampean menjadi tersangka gimana pak?," tanya wartawan.
Tak lama, seorang pria dari belakang tiba-tiba menarik wartawan. Tak terima, sang wartawan mengejar ke halaman rumah sakit.
"Maksudmu tarik-tarik opo?," tanyanya. (*)
Sumber: kilat
Foto: Pria yang Diduga Lakukan Kekerasan Kepada Wartawan yang Sedang Wawancara Bupati Situbondo Karna Suswandi terkait tersangka kasus korupsi dana PEN. (istimewa)
