Baznas RI turut meramaikan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30 dengan menghadirkan booth inovatif, bertujuan untuk memperluas syiar Islam dan memberikan akses lebih inklusif terhadap Al-Qur’an, khususnya bagi penyandang disabilitas.
Booth kelas belajar bahasa isyarat dan Al-Qur'an Braille dihadirkan Baznas bekerja sama dengan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Kemenag RI.
Selain itu, turut hadir pula booth yang menampilkan aneka makanan ringan hasil dari pemberdayaan ekonomi mustahik binaan Baznas, di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur, pada 8 September hingga 16 September 2024.
"Baznas ingin memastikan bahwa semua umat, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan, bisa mendapatkan akses yang sama terhadap ajaran Al-Qur’an," kata Ketua Baznas, Prof KH. Noor Achmad dikutip Rabu (11/9).
"Syiar ini penting untuk memberikan pemahaman bahwa Al-Qur’an adalah untuk semua, tanpa terkecuali," sambungnya.
Noor menambahkan, akan diusulkan agar Al-Qur'an dengan bahasa isyarat turut dilombakan di ajang MTQ dan STQ, baik tingkat daerah maupun nasional yang akan datang. Tujuannya agar meningkatkan semangat mempelajari Al-Qur'an para saudara-saudara kita yang memiliki keterbatasan.
"Jumlah tuna rungu di Indonesia hampir dua juta orang sama halnya para tuna netra, mereka juga perlu dibantu untuk memahami Al-Qur'an. Baznas telah melakukan ToT untuk mempersiapkan 1.000 trainer Al-Qur'an dengan Bahasa Isyarat," kata Noor.
Sumber: rmol
Foto: Booth kelas belajar bahasa isyarat dan Al-Qur'an Braille/Ist