Sebuah surat yang ditulis oleh Kementerian Agama atau Kemenag menjadi perbincangan di sosial media.
Hal tersebut lantaran permintaan dari Kemenag pada Kemkominfo untuk mengganti Azan dengan running text di tayangan televisi nasional.
Surat tersebut bocor ke publik dan telah dibagikan oleh beberapa akun Twitter, salah satunya @netizen_nujatim.
Dalam cuitannya, dibubuhkan dua potret dari surat yang dibuat oleh Kemenag dan Kemkominfo.
Kemenag memberikan surat untuk Kemkominfo bahwa tayangan Azan Magrib pada 9 Agustus 2024 untuk diganti menjadi running text agar tayangan Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus mendatang tak terputus lantaran ditayangkan pada pukul 17.00 WIB hingga 19.00 WIB.
"Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya penyiaran Azan Magrib dapat dilakukan dengan running text," tulisnya.
Sedangkan surat kedua yang diunggah yakni dari Kemkominfo untuk Lembaga Penyiaran sebagai bentuk surat 'terusan' terkait tayangan panggilan sholat tersebut.
Dalam poin ketiga, menuliskan permintaan serupa untuk mengganti Azan dengan Running Text.
Kini banyak orang menanggapi hal tersebut, termasuk dari FPI-GNPF U-Persada 212 yang diunggah oleh @_Palestine5 sebagai pernyataan sikap atas perubahan tayangan Azan Magrib tersebut.
Surat keberatan dari FPI-GNPF U-Persada 212 yang keberatan atas permintaan Kemenag dan Kemkominfo. (Twitter @_Palestine5)
Bahkan terdapat empat poin yang dituliskan, diantaranya yakni protes keras terkait perubahan tersebut, mendesak Kemkominfo mencabut surat perintah, meminta lembaga penyiaran tak mematuhi surat yang diberikan, hingga meminta umat Islam untuk bersiaga.
Kini soal penayangan Azan Magrib pada gelaran Misa mendatang masih jadi perbincangan dan sorotan publik.(*)
Sumber: kilat
Foto: Surat Kemenag dan Kemkominfo soal tayangan Azan Magrib. (Twitter/ @netizen_nujatim)
