Mengatasi kemacetan menjadi PR Gubernur-Wagub Jakarta periode 2024-2029 mendatang.
Analis Kebijakan Transportasi Azas Tigor Nainggolan mengatakan, langkah pertama mengatasi macet adalah mempersulit pengguna menggunakan kendaraan bermotor pribadinya.
"Caranya bisa dengan menerapkan kebijakan manajemen parkir baru. Jakarta memerlukan manajemen parkir mahal dan dibatasi ruang parkirnya bagi kendaraan bermotor pribadi," kata Tigor kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Selasa (3/9).
Langkah kedua dengan membatasi ruang gerak kendaraan bermotor pribadi dengan kebijakan mempersempit ruang jalan untuk kendaraan bermotor pribadi dan membuat biaya mahal menggunakan kendaraan pribadi.
"Misalnya dengan jalan berbayar elektronik serta mencabut subsidi bahan bakar (BBM)," kata Tigor.
Menurut Tigor, dua langkah tersebut berdasarkan pengalaman kota-kota di negara lain yang dapat menekan dan menyulitkan penggunaan kendaraan bermotor pribadi di Kota Jakarta.
Pendekatan lainnya juga secara paralel dilakukan langkah membuat masyarakat mudah mengakses layanan transportasi publik massal di Jakarta.
Langkah pertama adalah membangun integrasi layanan transportasi publik massal di Jakarta agar masyarakat mudah mengakses layanannya.
Langkah kedua memberikan subsidi kepada semua pengguna layanan transportasi publik di Jakarta.
"Pemberian subsidi itu insentif agar masyarakat pengguna angkutan massal siapa pun dia," kata Tigor.
Sumber: rmol
Foto: Kematen di Jakarta/Ist