Batalnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta maupun Jawa Barat pada 2024 ini, disinyalir demi menjaga hubungan baik dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Pengamat politik Yusak Farchan menuturkan, PDIP batal mengusung Anies di dua wilayah pilgub bukan karena ada intervensi dari rezim Presiden Joko Widodo.
"Mengusung Anies tidak menguntungkan bagi PDIP dalam konteks menjaga hubungan dengan presiden terpilih Prabowo," ujar Yusak kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Selasa (3/9).
Dia memandang, pasca Pemerintahan Jokowi berakhir pada 20 Oktober 2024, PDIP membuka kemungkinan akan ikut berkoalisi dengan Prabowo.
"PDIP bisa saja masuk ke pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan sehingga harus menjaga hubungan baik dengan Prabowo," tuturnya.
Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Citra Institute itu melihat keputusan PDIP tidak mengusung Anies sebagai calon gubernur Jakarta dan malah mengusung Pramono Anung, adalah contoh sikap partai banteng moncong putih berupaya menjaga hubungan baik dengan pemerintahan ke depan.
"Mengapa PDIP mengusung Pramono karena Pramono lebih bisa diterima Jokowi maupun Prabowo," demikian Yusak menambahkan.
Sumber: rmol
Foto: Megawati Soekarnoputri dalam satu kesempatan bersama Prabowo Subianto, serta Puan Maharani/Net