Dalam sebuah wawancara di program "#SPEAKUP", ahli saraf dan pegiat media
sosial dr Tifa memberikan pernyataan kontroversial mengenai putra Presiden
Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Menurut dr Tifa, Gibran diduga mengidap gangguan kejiwaan serius, termasuk
indikasi psikopat dan adiksi seks, berdasarkan sejumlah tanda fisik dan
perilaku yang diamatinya.
Dugaan kondisi kesehatan Gibran ini juga mengarah pada perlunya pemeriksaan
lebih lanjut melalui brain CT scan untuk mengetahui lebih detail kondisi
otaknya, menurut dr Tifa.
Dugaan Gangguan Kejiwaan
dr Tifa mengawali pembahasannya dengan menyinggung perilaku Gibran yang
menurutnya mengindikasikan adanya masalah kejiwaan.
Salah satunya adalah obsesif kompulsif dan adiksi terhadap pornografi.
Ia menyatakan, "ada 11 perempuan, tokoh artis, maupun tokoh yang dia jadikan
sebagai objek seksualitas."
Dalam hal ini, perilaku obsesif kompulsif Gibran dinilai ekstrem, di mana ia
terus-menerus melontarkan ejekan dan hinaan yang kasar kepada orang-orang
penting.
Ia juga menyoroti perubahan fisik yang terlihat pada Gibran, terutama dalam
ekspresi mata.
Menurutnya, ada perubahan pada mata Gibran yang berbeda dibandingkan dengan
sebelumnya.
"Mata Gibran itu sudah ada kelainan dibandingkan jauh-jauh hari sebelumnya,"
ujar dr Tifa. Perubahan tersebut, menurutnya, bisa disebabkan oleh faktor
psikologis.
Adiksi Seks dan Pornografi
Dalam wawancara tersebut, dr Tifa mengaitkan dugaan adiksi seks dengan
perubahan perilaku yang menurutnya semakin tidak terkendali.
"Adiksi terhadap pornografi dan objek yang berkaitan dengan seks itu jelas
terlihat," ucapnya.
Adiksi ini, lanjut Dr. Tifa, bukan hanya pada level psikologis, melainkan
sudah menyebabkan kerusakan pada bagian otak tertentu yang mengendalikan
berbagai bentuk kecanduan, termasuk kecanduan narkoba dan seks.
"Kerusakan otak itu ada di satu sirkuit di tengah otak, di mana semua adiksi
berkumpul di sana," tegasnya. Ini yang menurutnya menyebabkan perilaku
seseorang menjadi tidak terkendali.
Bahaya Psikopat dan Kemungkinan Psikotropika
dr Tifa juga menduga bahwa Gibran mungkin telah terpapar psikotropika,
meskipun ia belum bisa memberikan bukti konkret.
Menurutnya, tes psikotropika bisa dilakukan melalui analisis rambut, yang
akan menunjukkan apakah ada deposit zat kimia dari penggunaan jangka
panjang.
Lebih jauh, ia menyinggung bahwa perilaku Gibran menunjukkan tanda-tanda
psikopat.
"Orang yang obsesif kompulsif sedemikian rupa, yang tidak mampu
mengendalikan diri, bisa memiliki adiksi narkoba atau psikotropika," ungkap
dr Tifa.
Ia juga menambahkan bahwa psikopat pada dasarnya adalah individu yang
destruktif dan bisa sangat berbahaya jika memiliki kekuasaan.
"Kalau dia punya kekuasaan, dia bisa menggunakan orang lain untuk melakukan
tindakan yang dia sendiri pengecut untuk melakukannya," jelasnya.
Pemeriksaan Kejiwaan dan Kode Etik
Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Dr. Tifa adalah pertanyaan
mengapa tanda-tanda kejiwaan ini tidak terdeteksi dalam pemeriksaan
kesehatan saat Gibran mencalonkan diri dalam pemilihan umum.
Menurutnya, "mungkin tanda-tanda itu sudah terbaca oleh tim dokter, tetapi
tidak diumumkan ke publik."
dr Tifa menilai bahwa mungkin saja hasil pemeriksaan tersebut adalah dokumen
rahasia yang tidak diungkapkan kepada masyarakat.
Namun, ia juga menekankan bahwa pemeriksaan kejiwaan bukanlah hal yang mudah
dan cepat.
"Pemeriksaan kejiwaan tidak bisa dilakukan hanya dalam hitungan menit atau
jam, eksplorasinya harus dilakukan berhari-hari atau berbulan-bulan untuk
menegakkan diagnosis," katanya.***
https://t.co/4zvHDCuQfA
— Abraham Samad (@AbrSamad) September 26, 2024
Dokter Tifa: Gibran diduga mengidap psikopat & adiksi seks. Perlu pemeriksaan Brain CT Scan. Saksikan selengkapnya di youtube Abraham Samad SPEAK UP! pic.twitter.com/Gf4cQP09Ba
Sumber:
hops
Foto: dr Tifa memberi pernyataan kontroversial terkait Gibran (Kolase
YouTube Abraham Samad SPEAK UP dan Intagram @gibran_rakabuming)