Guru besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Prof. Dr dr Zainal Muttaqin SpBS (K) menanggapi dugaan pemalakan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) kampusnya.
Zainal Muttaqin tegas membantah adanya dugaan pemalakan senilai Rp20-40 juta bagi mahasiswa PPDS junior untuk seniornya di kampus.
Sama seperti pernyataan sebelumnya, Zainal Muttaqin juga membantah soal bullying yang ada di PPDS kampusnya.
Sebagaimana diketahui, lewat keterangan tertulisnya dokter spesialis bedah saraf itu menilai isu perundungan di PPDS hanyalah hal kecil yang dibesar-besarkan.
Ia berdalih, sistem yang ada pada pendidikan kedokteran khususnya di Undip merupakan upaya membentuk mental calon dokter spesialis lulusannya.
"Tempaan proses pendidikan dengan segala suka dan duka bahkan tetesan airmata itulah yang akhirnya membentuk pribadi tangguh dengan moral yang luhur para pejuang kemanusiaan tersebut," ungkap Zainal Muttaqin di akun Xnya, @zainalM_Prof seperti diwartakan Kilat.com pada 17 Agustus 2024 lalu.
Kini, di tengah munculnya pernyataan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal dugaan pemalakan junior PPDS Undip, Zainal Muttaqin kembali beri kesaksian.
"Nanti setelah tahun berikutnya, dia mendapatkan uang yang dia tabung itu kan. (Rp30 juta) itu satu angkatan," ungkap Zaiinal Muttaqin dikutip Kilat.com dari YouTube KompasTV, pada Selasa 3 September 2024.
Guru besar FK Undip itu juga mengatakan mahasiswa PPDS junior juga lah yang mengelola uang tersebut.
"Kita ngomongin uang mereka kelola sendiri kok, bukan dikelola oleh seniornya atau departemennya. Itu kesepakatan tiap bagian akan beda karena siklus kerja tiap departemen ndak sama," sambungnya.
Lebih lanjut, Zainal juga menerangkan adanya perbedaan jam kerja tiap-tiap departemennya.
"Bagian rehabilitasi medik, bagian patologi klinik, platologi anatomi, radiologi mereka bisa jam 12 makan siang keluar bisa," pungkasnya. (*)
Sumber: kilat
Foto: Ilustrasi pemalakan dan Guru Besar FK Undip Zainal (Kolase X.com/ZainalM_Prof dan unsplash)