Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membeberkan hasil investigasi kasus dugaan bullying almarhumah dr. Aulia Risma Lestari.
Kini, terkuak fakta baru bahwa Aulia Risma Lestari diduga diminta sejumlah uang oleh oknum-oknum dalam program PPDS Anestesi Undip.
Permintaan uang tersebut di luar biaya pendidikan resmi yang nominalnya cukup fantastis.
Jubir Kemenkes, dr Mohammad Syahril mengatakan bahwa permintaan uang berkisar antara Rp20 juta hingga Rp40 juta per bulan.
Bahkan, permintaan ini berlangsung sejak Aulia Risma masih di semester 1, tepatnya sejak awal masuk pada tahun 2022.
Namun, dr. Syahril memastikan bahwa permintaan uang tersebut tak hanya berlaku untuk Aulia Risma.
Melainkan teman-teman satu angkatannya pun turut mengalami hal serupa.
Dijelaskan bahwa Aulia Risma ditunjuk sebagai bendahara yang bertugas menerima pungutan dari teman-teman seangkatannya.
Uang tersebut dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan non akademik.
Seperti membiayai penulis lepas untuk membuat naskah akademik senior, menggaji OB, hingga kebutuhan senior lainnya.
Faktor ini yang diduga memicu Aulia Risma mengalami tekanan dalam pembelajaran.
Sebelumnya, Aulia Risma ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya usai diduga bunuh diri.
Saat dilakukan penyelidikan, ditemukan buku harian Aulia Risma yang menceritakan keluh kesahnya selama menjalani program PPDS Anestesi di Undip.
Ia mengaku tak tahan dengan bullying yang dialaminya selama menempuh pendidikan. (*)
Sumber: kilat
Foto: dr. Aulia Risma Lestari diduga dipalak senior hingga mencapai Rp40 juta per bulan. (x.com/bambangsuling11)