Viral di media sosial, seorang mahasiswa bernama Yulianus Agung mengaku dipukul oleh Paspampres saat Presiden Jokowi mengunjungi Samarinda.
Namun dari kabar terbaru, pihak Istana kabarnya telah membantah pernyataan mahasiswa mengaku dipukul paspampres Presiden Jokowi.
Bantahan itu disampaikan sendiri oleh Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana melalui keterangan tertulis.
Dilansir Kilat.com dari YouTube Kompas TV, Yusuf dalam keterangan tertulis mengatakan bahwa ia dan tim telah berkoordinasi dengan paspampres.
Yusuf juga telah mengecek tim pengamanan wilayah.
Namun dari pengecekan, tidak terjadi aksi pemukulan oleh paspampres seperti yang diakui oleh mahasiswa.
“Kami telah koordinasi dengan teman-teman Paspampres bahwa tidak ada pemukulan oleh Paspampres, kami akan cek Tim Pengamanan Wilayah,” kata Yusuf.
Yusuf menjelaskan bahwa Presiden Jokowi selalu menekankan kepada paspampres untuk bersikap humanis namun tetap waspada dalam menjalan tugas.
"Paspampres dalam melakukan tugasnya dituntut selain waspada juga humanis," kata Yusuf.
"Hal itu juga menjadi penekanan dari bapak Presdien untuk selalu bersikap humanis," lanjutnya.
Lebih lanjut, Yusuf selaku pihak Istana tetap meminta maaf dan menghargai antusias warga yang ingin menyambut Presiden Jokowi.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut dan mengucapkan terima kasih dan sangat menghargai antusias masyarakat yang ingin menyambut bapak Presiden," pungkasnya. (*)
Sumber: kilat
Foto: Seorang mahasiswa hukum yang menemui Presiden Jokowi namun dihantam oleh Paspampres. (Kolase Instagram/ @jokowi/ @terangmedia)