Jepang menjadi salah satu negara yang cukup sering dilanda gempa dan tsunami.
Tak heran bila Jepang selalu berinovasi menciptakan bangunan anti tsunami.
Sempat memamerkan bangunan anti gempa dan tsunami, Jepang kembali mengeluarkan gebrakan dengan membuat Mega Float 88 yaitu tempat terapung untuk berlindung dari tsunami.
Dilansir Kilat.com dari mainichi.jp, Mega Float 88 yang diuji publik pada 18 September berhasil menyelamatkan 131 orang dari tsunami buatan di teluk Orido, Shizuoka.
Uji publik itu disaksikan oleh para pemangku kepentingan lokal termasuk para peneliti.
Tempat terapung anti tsunami yang berisi 131 orang itu merupakan buatan Onoda Sangyo, Perusahaan Konstruksi dan Real Estate yang berpusat di Shimizu Ward, Shizuoka.
Bekerja sama dengan Universitas Tokai dan Institut Sains dan Teknologi Shizuoka, tempat perlindungan itu dibuat dari busa plastik, dengan pelat dasar berukuran 8 meter dan tebal 30 sentimeter.
Material dilapisi dengan resin khusus yang biasa digunakan dalam keperluan militer agar tahan terhadap benturan dan abrasi.
Bak rumah pada umumnya, Mega Float 88 juga memiliki fasilitas toilet dan dinding luar berukuran tinggi 130cm dan tebal 15cm.
Tempat berlindung ini dirancang untuk ditempatkan di taman atau ruang terbuka pada waktu-waktu biasa, dan jika terjadi keadaan darurat, warga dapat berlindung di sana.
Perusahaan Onoda Sangyo juga berencana akan mengomersilkan penemuan tersebut.
Rencananya Mega Float 88 akan dijual dengan harga sekitar 24 juta yen (sekitar $167,00) atau setara Rp2.527.941.264,00.
Sebelum membuat Mega Float 88, perusahaan Onoda Sangyo juga telah menjual 40 versi kecil bermuat 8-14 orang kepada perusahaan pesisir, perorangan, dan taman kanak-kanan di seluruh negeri. (*)
Sumber: kilat
Foto: Mega Float 88, tempat berlindung terapung anti tsunami buatan Jepang. (Mainichi/Koichi Tanno)
