Rompi 'Putra Mulyono' yang digunakan Kaesang Pangarep saat blusukan di Tangerang beberapa waktu lalu menuai polemik baru di kalangan publik.
Pengamat politik Verdy Firmantoro mengatakan Kaesang Pangarep menggunakan refleksi kritikan publik menjadi parodi.
Hal tersebut berbeda dengan manuver para politisi pada umumnya yang cenderung memberikan perlawanan saat muncul kritik publik.
Cara Kaesang tersebut kata Verdy, dinilai efektif di kalangan anak muda.
"Dengan membangun konteks seperti parodi itu menunjukkan bahwa Kaesang biar masalahnya tidak membesar," kata Verdy seperti dikutip Kilat.com dari kanal YouTube KompasTV Kamis, 26 September 2024.
Tak hanya itu, Verdy juga mengungkapkan alasan lain Kaesang menggunakan rompi tersebut.
Di mana, putra bungsu Presiden Jokowi itu ingin membuat framing persoalan Mulyono tidak dibawa ke arah yang serius sehingga memudahkan masyarakat untuk mencernanya.
Di sisi lain, gaya komunikasi yang dilakukan Kaesang tersebut juga memiliki efek negatif bagi dirinya sendiri.
Efek negatif yang dimaksud yakni merendahkan dirinya sendiri di hadapan publik hanya demi meraih simpati.
Selain itu, Verdy juga menuturkan gaya komunikasi Kaesang tersebut juga rentan tidak sesuai dengan konteksnya.
Dalam hal ini, manuver tersebut justru bisa menimbulkan kesalahpahaman bagi publik.
"Karena apa? Karena nanti dianggap merespons sesuatu yang krusial tapi kok tidak serius, itu konteksnya bisa ke sana," tuturnya. (*)
Sumber: kilat
Foto: Kaesang Pangarep kenakan rompi 'Putra Mulyono' (X/OgiePart)