Bagi yang sudah menonton film Pengkhianatan G30S PKI tentu acap ada scene pemberangkatan jenazah Pahlawan Revolusi ke TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
Jenazah para Jenderal Angkatan Darat yang gugur akibat pengkhianatan G30S PKI ini ketika hendak dikebumikan bukan dinaikkan ke ambulans.
Jenazah Pahlawan Revolusi dinaikkan Panser Saracen sebagai pengingat mereka gugur sebagai Garda Republik Indonesia yang rela berkorban demi melindungi tegaknya Pancasila dan UUD 1945 dari ancaman G30S PKI.
Panser Saracen juga digunakan oleh militer Indonesia melakukan operasi pembersihan unsur G30S PKI di berbagai daerah.
Tapi siapa sangka saat ini segelintir panser Saracen masih aktif bertugas di tubuh Kavaleri Indonesia.
FV603 Saracen sendiri merupakan panser buatan Alvis Inggris pada tahun 1952.
Berat panser ini 11 ton yang mampu membawa 9 orang prajurit bersenjata lengkap.
Ditenagai mesi Rolls Royce B80 Mk 3A yang mampu melaju secepat 72 km per jam.
Indonesia membeli Saracen sejak tahun 1960 an sebanyak 55 unit.
Beberapanya dimodernisasi.
"Kehadiran panser-panser Saracen di Kavaleri TNI-AD yang berjajar mengusung peti jenazah para Pahlawan Revolusi bagai abadi dalam ingatan bangsa ini," jelas Portal Informasi Indonesia pada 6 Juni 2024.
Selain digunakan sebagai unsur Kavaleri, unit polisi anti teror AS, SWAT, juga mengoperasikan Saracen.
SWAT menggunakan Saracen sebagai MRAP mendobrak persembunyian teroris.
Panser Saracen termasuk alutsista buatan Inggris yang sukses diekspor ratusan unit.*
Sumber: kilat
Foto: Panser Saracen yang mengangkut Pahlawan Revolusi korban G30S PKI