Buronan kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari di Padang Pariaman merupakan seorang mantan narapidana.
Hal tersebut diungkap oleh Wali Nagari Guguak, Ahmad Yuni Kamil. Ia menyebut DPO pembunuhan gadis 18 tahun itu pernah terjerat kasus narkoba.
"Tapi memang benar terdengar juga pernah terlibat masalah Narkoba itu yang saya dengar," kata Ahmad dikutip Kilat.com dari Youtube TV One, Selasa, 17 September 2024.
Munculnya DPO pembunuhan Nia berawal setelah polisi menetapkan nama inisial IS menhadi target pengejaran.
Ternyata IS itu sudah dua kali keluar masuk penjara. "Saya dengar sudah 2 kali menjadi resedivis," ungkapnya
Meski begitu, Ahmad tak begitu mengenal lebih jauh sosok pembunuh gadis penjual gorengan yang sangat sadis tersebut. Lantaran, kata Ahmad, DPO tersebut bukan tinggal di wilayahnya.
"Karena nagari tetangga. Ibaratnya desa disini sama desa sebelah berdekatan, jadi dia juga sering main ke nagari kami," ujar Ahmad
Ahmad hanya mengetahui, bahwa buronan IS pernah tersandung masalah di wilayahnya untuk lebih jauh terkait kesehariannya, Ahmad tak tahu.
"Tapi saya dengar dari pihak tetangga dia pernah meresahkan disana. Cuman kami pun tidak tahu, apa yang telah dia perbuat selama ini," imbuhnya
Nia diketahui menjual gorengan dari sejak masih duduk di bangku SMP. Hari naas, Nia terjadi pada Minggu, 8 September. Biasanya Nia diketahui selalu pulang sebelum magrib. Namun, sampai pada pukul 8 malam tak kunjung pulang. Keluarga Nia pun melaporkan korban telah hilang selama dua hari.
Warga pun ikut turun tangan melakukan pencarian Nia. Hingga akhirnya Nia ditemukan sudah tak bernyawa. Nia ditemukan terkubur di semak-semak tanpa sehelai baju di tubuhnya.
Penemuan mayat Nia berawal dari penemuan tampah dan toples jualan gorengannya itu yang berserakan. (*)
Sumber: kilat
Foto: Wali Nagari Guguak, Ahmad soal sosok DPO Pembunuh Nia Kurnia Sari (Potret YouTube @tvone)
