Tinggal menghitung hari, Presiden Joko Widodo akan segera lengser dan posisinya digantikan oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Detik-detik lengsernya Jokowi ini disambut oleh ratusan kata maaf. Karena hampir di setiap tempat, Jokowi mengucapkan permohonan maafnya untuk rakyat Indonesia.
Kesan lengsernya Presiden Joko Widodo, dengan mantan Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini dianggap begitu kontras oleh seorang Rocky Gerung.
Seperti diketahui, Lembaga Kesehatan Bill Gates mengundang SBY untuk menjadi penasehat di Forum Perang Melawan Malaria.
“Orang yang mau lengser itu biasanya bergembira, merasa bahwa dia sudah membuat sesuatu bagi negeri, kita lihat dari presiden-presiden sebelumnya,” ujar Rocky, dikutip dari Kanal Youtubenya, Selasa (24/9/24).
“Kita lihat bagaimana Kontras, dalam satu segi SBY masih diundang ketika sudah 10 tahun menjadi mantan presiden, sementara pak Jokowi mungkin gelisah mendengarkan berita itu,” tambahnya.
Tak hanya mencontohkan SBY, Rocky Gerung juga menyebut nama Megawati Soekarnoputri yang kebetulan mengawali kunjungan kerjanya di Rusia.
“Jadi pemimpin-pemimpin kita selalu mempunyai kesan di dunia Internasional, seperti ibu Mega yang diundang di Rusia,” ucapnya.
“Sehingga ada alasan bagi kita untuk memuja mereka, tetapi ketika mereka udah lengser,” tambahnya.
Melihat dari 2 orang mantan Presiden tersebut, Rocky sontak menyimpulkan bahwa keduanya begitu kontras dengan seorang Jokowi.
“Ada 2 mantan presiden pergi ke luar negeri untuk memberitakan hal-hal yang baik tentang Indonesia, sementara Presiden yang di kita sekarang ini tidak mungkin lagi mengucapkan pemberitaan yang baik karena dia berupaya untuk menutupi keburukan politiknya,” urainya.
“Jadi kelihatan lagi itu kontras antara seorang Ibu Mega dan Pak SBY adalah mantan atau bekas presiden, Sementara Jokowi masih presiden tapi udah bekas. Jadi beda antara Bekas Presiden dan Presiden Bekas,” tambahnya.
Sumber: suara
Foto: Kolase Ilustrasi SBY, Megawati dan Jokowi/Net