Jagad maya dihebohkan dengan adanya dugaan pelarangan berhijab bagi pegawai yang bekerja di Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta Selatan.
Kabar dugaan dilarangnya pegawai RS Medistra untuk mengenakan hijab ini mulai menyita perhatian publik usai beredarnya surat yang ditulis oleh Dokter Spesialis Bedah Onkologi, yakni bernama Dokter Diani Kartini.
Adapun surat itu berisikan mengenai persyaratan cara berpakaian di rumah sakit tersebut, tempat di mana sang dokter bekerja. Ia menceritakan bahwa terdapat kerabatnya yang hendak mendaftar sebagai dokter umum di RS Medistra.
Namun, ketika proses wawancara, kedua kerabatnya justru mendapatkan pertanyaan rasis, yaitu apakah mereka bersedia untuk tidak memakai hijab jika diterima bekerja.
Pertanyaan bernada rasis itu tentu saja membuat Dokter Diani kecewa dan amat menyayangkan adanya dugaan aturan untuk melepas hijab tersebut.
Lantas, dokter Diani Kartini membandingkan RS Medistra dengan salah satu rumah sakit yang memperbolehkan pegawainya untuk tetap berhijab.
Kemudian, menurut dokter Diani, apabila RS Medistra memang untuk golongan tertentu saja, maka ia menyarankan agar pihak rumah sakit menuliskan untuk golongan tertentu saja.
"Sehingga jelas siapa yang bekerja dan datang sebagai pasien," kata Dokter Diani, dikutip Kilat.com dari Instagram @undecover.id pada Minggu, 1 September 2024.
Lebih lanjut, wanita yang telah bekerja sejak tahun 2010 itu mempertanyakan apakah ada standar ganda cara berpakaian untuk seluruh pegawai, baik itu perawat, dokter umum, dokter spesialis maupun dokter SubSpesialis di RS Medistra tersebut.
Sementara, kini dokter Diani diketahui telah pamit mengundurkan diri dari RS Medistra. Kendati demikian, keputusannya untuk keluar dari pekerjaannya itu mendapatkan dukungan dari warganet.
"Bagus, lebih baik keluar dari pekerjaan itu daripada harus membuka hijab, mantap, dok," kata akun @gibenktorres.
"Dokternya enggak bakalan rugi, medistra yang rugi subspesialis loo itiu, hari gini masih ada aturan yang mengekang kebebasan?" ucap akun @_desyeka. (*)
Sumber: kilat
Foto: RS Medistra diduga melarang pegawainya untuk berhijab (Freepik)
