Pegiat media sosial Yusuf Dumdum menilai setelah 20 Oktober 2024 atau hari pelantikan kepala negara, hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto berakhir atau tamat.
Karena menurutnya, urusan Jokowi dan Prabowo Subianto, khususnya terkait pemerintah telah selesai bersamaan dengan bergantinya tongkat kepemimpinan yang terjadi pada 20 Oktober mendatang.
"Kalau menurut analisa saya pasca pelantikan presiden yang baru pada tanggal 20 Oktober nanti Jokowi itu bukan ditinggalkan oleh Prabowo, tapi memang hubungan keduanya itu sudah berakhir alias sudah tamat, terutama terkait dengan kerja-kerja di pemerintahan, itulah yang akan terjadi nanti," ungkapnya.
"Jadi bisa dibilang Prabowo itu sudah tidak ada urusan lagi sama Jokowi, semua urusan sama Jokowi itu sudah selesai, dan Prabowo itu sudah ditetapkan sebagai presiden terpilih, jadi hubungan di pemerintahan itu memang sudah selesai sudah berakhir," imbuhnya, dikutip dari YouTube SEWORD TV, Selasa (17/9).
Diketahui, pelantikan presiden dan wakil presiden 2024 akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2024, prosesi pengucapan sumpah akan diselenggarakan melalui Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sementara untuk tempat pelantikan, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka direncanakan akan disumpah di Jakarta, bukan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terletak di Kalimantan Timur.
Wakil Ketua MPR sekaligus Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menegaskan pelantikan tersebut akan dilakukan di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta.
"Pelantikan di Senayan," kata Muzani kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip dari Detik.
Sumber: wartaekonomi
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto/Net