Ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan yang relatif stabil dan cukup tinggi untuk level rata-rata global di tengah dinamika dan volatilitas.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan stabil itu membawa perbaikan bagi Indeks Pembangunan Indonesia.
"Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menyebabkan juga perbaikan dari indeks pembangunan kita, kata Sri Mulyani, dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI di Jakarta, dikutip Selasa (3/9).
Ia memaparkan, kemiskinan menurun kembali sesudah mengalami kenaikan akibat terjadinya pandemi.
"Yang tadinya sudah single digit di 9,4 tahun 2019, melonjak lagi di 10,14. Tapi kemudian sekarang kita sudah turun di bawah pre-pandemi. Jadi sudah di 9,03 di bawah 2019," terangnya.
Kemiskinan ekstrem juga terus mengalami penurunan mendekati 0 sesuai dengan target Pemerintah untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Volatilitas global diwarnai dengan inflasi tinggi secara global, suku bunga melonjak 500 basis poin di Amerika Serikat, dan capital outflow serta Dolar AS yang menguat. Namun, dalam kondisi tersebut, ekonomi Indonesia pada 2023 mampu tumbuh sebesar 5,05 persen.
"Kita tetap bisa menjaga momentum pertumbuhan dalam pergolakan dan situasi di mana dinamika ekonomi global luar biasa tinggi. Juga terjadinya fragmentasi, terjadi proteksionisme, kenaikan tarif dan menyebabkan perdagangan dunia antarnegara melemah dan global growth yang melemah tadi hanya 3 persen, sementara kita tetap terjaga di 5 persen," katanya.
Sumber: rmol
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani/Net