Sektor minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan dan belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengakui bahwa produksi migas dalam negeri masih menjadi permasalahan serius yang belum terselesaikan.
"Kita punya masalah di sektor migas yang belum berhasil bangkit, pada periode 2004-2009, produksi minyak mencapai 1 juta barel per hari, sekarang hanya sekitar 600 ribu barel. Kita belum berhasil angkat ini untuk naik," kata Airlangga, dikutip Kamis (3/10).
Kondisi ini membuat pemerintah berfokus pada sektor non-migas untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Airlangga menjelaskan bahwa sektor non-migas saat ini berkontribusi sekitar 18-19 persen terhadap perekonomian.
"Sehingga sektor yang menunjang ini industri non migas sekitar 18-19 persen, tapi sebetulnya kalau kita bicara penggabungan sektor digital industri bisa sampai 30 persen," katnanya.
Untuk diketahui, pemerintah sendiri telah memproyeksikan lifting minyak dan gas bumi (migas) tahun 2024 mencapai 2.057.000 barel setara minyak per hari. Terdiri dari lifting minyak 743.000 barel per hari dan gas bumi 1.314.000 barel setara minyak per hari pada 2024.
Namun, sampai saat ini, produksinya masih terus menurun di kisaran 600 ribu barel, lebih rendah dibandingkan periode 2004-2009.
Sumber: rmol
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Net