Hal itu diceritakan Megawati saat memberikan sambutan dalam acara Peresmian Sekretariat DPP Taruna Merah Putih di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 28 Oktober 2024.
Awalnya Megawati menceritakan dirinya saat itu hendak menghadiri acara partai di wilayah Semarang dengan menaiki pesawat terbang.
Sehingga dirinya bersama rombongan harus mengenakan baju PDIP.
Saat turun dari pesawat dirinya bersama rombongan harus melewati markas TNI AD.
"Lho kayak kemarin. Ini Ibu kamu ini. Kayak gitu. Di mana itu sih namanya? Waktu mau ke Semarang. Berhentinya itu di mana saya ya? Karena saya tidur ya. Di mana? Di Semarang lah. Tapi di bagian yang kompleks. Apa namanya? Untuk angkatan darat. Ya itu. Kok saya tuh bingung. Bahwa tiba-tiba," kata Megawati.
Kemudian rombongan Megawati yang saat itu mengenakan baju merah partai PDIP dilarang melintas oleh pihak TNI.
Saat pihaknya berdebat dengan pihak TNI AD, Megawati pun diam memperhatikan mereka.
Kemudian kata Megawati, putrinya Puan Maharani memberitahukan pada dirinya kalau aturannya memang seperti itu untuk menjaga netralitas TNI.
"Memangnya kalau di angkatan apapun. Kalau dari partai. Nggak boleh liwat ya? Turun dari pesawat. Terus nggak boleh liwat ya? Ah liatin dulu dah. Ini ya kata Mbak Puan. Memang ada kayak gitu," ujarnya.
Akhirnya Megawati pun turun tangan menegur pihak TNI yang tak mengizikannya melintas.
"Saya tegur. Kok nggak boleh? Eh kamu jangan sampai. Maaf ya. Saya ini presiden kelima loh. Kamu tau protokoler presiden? Diem dia," tutur Megawati.
Setelah itu, Megawati bersama rombongan pun diizinkan melintas oleh pihak TNI AD.
Atas perkataannya itu, saat hendak pulang selesai acara, kata Megawati, dirinya diberi karpet merah ketika kembali melintas ke kompleks TNI tersebut.
"Pulang saya dikasih deh karpet merah. Bukan maunya saya. Untuk apa dibegini-begini. Nggak! (Saya) tau peraturan. Tau perundangan," pungkasnya.
Sumbe: disway
Foto: Megawati Soekarnoputri/Net
