Pakar hukum tata negara Feri Amsari menyoroti aksi premanisme yang membubarkan diskusi FTA di Grand Kemang, Jaksel, Sabtu, 28 September 2024.
Feri menyebut jika penegak hukum harus mencari tahu latar belakang tersangka yang membubarkan diskusi diaspora tersebut.
Sebab, dirinya menilai jika ada aktor intelektual dibalik pembubaran yang dilakukan oleh oknum-oknum bak preman.
"Siapa orang ini? Siapa dalangnya dan bagaimana nanti mereka di hukum," ujarnya dikutip dari X @ILCTalksow, Kamis, Oktober 2024.
Feri juga mengatakan jika aksi premanisme di Jaksel merupakan tanggung jawab Polri sepenuhnya, agar tidak menimbulkan perspektif keberpihakan.
Ia berharap polisi segera bergerak untuk mengusut tuntas pelaku yang membubarkan diskusi Diaspora itu.
"Karena upaya untuk melihat tanggung jawab Kapolri akan menjadi bias, kalau kemudian Kapolri tidak bisa menangkap orang-orang ini," ujar Feri.
Kini menurut Feri, tinggal bagaimana sikap Polri, apakah akan menangkap aktor intelektual tersebut atau tidak.
"Pertanyaan besarnya, polisi menangkapnya atau tidak?" tegasnya. (*)
Sumber: kilat
Foto: Feri Amsari mempertanyakan siapa aktor intelektual pembubaran diskusi di Grand Hotel Kemang, Jaksel. (x.com/ILCTalkshow)