Pendakwah Gus Miftah merasa menjadi korban framing media sosial setelah viralnya sebuah video yang memperlihatkan interaksinya dengan sang istri, Ning Astuti.
Dalam video tersebut, Gus Miftah tampak menggoyang-goyangkan kepala sang istri, yang kemudian oleh beberapa pihak dituduh sebagai tindakan menoyor kepala.
"Saya sudah sangat paham dengan framing media. Saya hanya merasa kasihan dengan orang-orang yang begitu mudah memfitnah dan memframing sesuatu yang sebenarnya tidak benar," ujar Gus Miftah saat ditemui di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Menurut Gus Miftah, interaksi yang terlihat dalam video tersebut sebenarnya adalah bentuk candaan antara dirinya dan sang istri, yang sudah biasa mereka lakukan.
Itu adalah bagian dari bahasa cinta mereka berdua, dan tidak ada maksud kasar sama sekali. Oleh karena itu, tuduhan bahwa ia bersikap kasar kepada istrinya sangat tidak diterimanya.
"Apa yang kami lakukan itu sebenarnya adalah bahasa candaan dan bahasa tubuh yang menunjukkan kasih sayang. Namun, hal tersebut malah diframing seolah-olah saya berbuat kasar kepada istri saya," ujar Gus Miftah dengan kecewa.
Lebih lanjut, Gus Miftah menjelaskan bahwa istrinya, Ning Astuti, sangat memahami konteks candaan tersebut. Bahkan, ketika Gus Miftah membahas tuduhan ini dengan sang istri, ia justru meresponsnya dengan tertawa.
"Istri saya tahu betul, makanya saya bilang ke istri, 'Bun, kayaknya abah harus bicara dengan media, masa abah diam saja.' Istri saya malah tertawa," tambahnya.
Gus Miftah, yang kini berusia 41 tahun, berharap bahwa orang-orang yang telah memframing kejadian ini bisa introspeksi diri. Ia menganggap hal ini sebagai bentuk pembunuhan karakter yang dapat merugikan dirinya.
"Saya berharap orang-orang yang memframing ini bisa menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu tidak baik. Bisa jadi itu fitnah, bahkan bisa jadi pembunuhan karakter," tutup Gus Miftah.
Sumber: okezone
Foto: Gus Miftah