Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menilai program 3 juta rumah bisa mengakomodir kebutuhan rumah masayrakat. Mengingat angka backlog perumahan saat ini masih berada diangka 9,9 juta.
Ara sapaan akrabnya, menganalogikan, jika pada Pemerintahan Jokowi terdapat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dengan memberikan sertifikat tanah kepada masyarakat, maka lewat program 3 juta rumah ini Pemerintah Prabowo bisa menyediakan hunian yang lebih banyak kepada masyarakat.
"Kalau pak Jokowi kemarin bagi-bagi sertifikat tanah, saya mau Prabowo bagi-bagi rumah," kata Ara di Kementerian PUPR, Senin (28/10/2024).
Lebih lanjut, Ara menilai saat ini masih banyak para anggora TNI/Polri, ASN, hingga tenaga pengajar alias guru yang masih belum memiliki hunian. Harapannya, lewat program 3 juta rumah bisa mengakomodir kebutuhan rumah masayrakat.
"Banyak TNI/Polri Bintara, guru-guru, atau ASN kita yang belum punya rumah," lanjutnya.
Pada kesempatan itu, menurutnya ada beberapa strategi yang dilakukan agar cost pembangunan rumah bisa ditekan. Salah satu upayanya menggandeng para pelaku usaha dengan menawarkan insentif berupa dukungan alokasi lahan.
Adapun lahan-lahan tersebut, akan didapatkan dari lahan-lahan sitaan dari Kejaksaan Agung, hingga pemanfaatan lahan aset BUMN/D untuk dibangun hunian. Sehingga, developer tidak perlu pembebasan lahan jika hendak menjadi investor untuk membangun hunian.
Selain itu, Ara mengatakan pihaknya bakal melakukan negosiasi potongan harga untuk belanja material konstruksi. Hal ini menurutnya bisa dilakukan apabila pengadaan konstruksi yang dilakukan pemerintah dalam skala besar.
"Setuju tidak kalau saya deal langsung dengan pabrik, agar harga turun, agar kita bisa efisien, supaya harga buat rakyat turun. Apa pernah sebelumnya dilakukan begitu?," pungkasnya.
Sumber: okezone
Foto: Target 3 Juta Rumah Presiden Prabowo. (Foto: Okezone.com/MPI)