Rasa kesal itu belum hilang. Ya, rasa kesal dan marah publik sepak bola nasional terhadap wasit Oman Ahmed Al Kaf belum hilang. Hingga hari ini, Sabtu (12/10/2024) cuitan tentang Ahmed Al Kaf masih mendominasi di platform sosial media.
Tidak hanya masyarakat Indonesia, rasa geram juga ditunjukkan banyak akun bola internasional, meme 90+6=99 berseliweran.
Tak hanya itu, sejumlah pemberitaan internasional juga mempertanyakan keputusan Al Kaf yang tidak menghentikan pertandingan menit tambahan waktu babak kedua harusnya selesai di menit ke-96.
Wasit Ahmed Al Kaf baru menghentikan pertandingan saat Mohamed Marhoon mencetak gol di menit ke-90+9 yang mengakhiri pertandingan dengan skor sama kuat 2-2.
Keputusan Al Kaf itu yang dianggap banyak pihak tak masuk akal hingga menimbulkan kecurigaan kepada AFC, PSSI-nya Bahrian dan si wasit asal Oman tersebut.
Pihak PSSI sendiri menegaskan akan melaporkan wasit Al Kaf ke FIFA. Hal itu disampaikan oleh Exco PSSI, Arya Sinulingga.
“Ya kita kirim surat protes,” kata Arya.
“Kita sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit. Seperti menambah waktu sampai Bahrain menciptakan gol,” tambahnya.
Sebelum Al Kaf, mundur beberapa tahun ke belakang, ada juga wasit yang jadi musuh dunia, ia adalah Byron Moreno. Wasit asal Ekuador ini buat ulah saat memimpin pertandingan Piala Dunia 2002.
Pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2002 antara Korsel vs Italia jadi sorotan banyak pihak. Kepemimpinan Moreno saat itu dituding berat sebelah.
Sejumlah keputusan kontroversial dilakukan Moreno sehingga membuat rugi Italia. Pertandingan baru berjalan 3 menit misalnya, Moreno berikan hadiah penalti kepada Korsel.
Padahal dari tayangan ulang tidak ada pelanggaran kepada pemain Korsel. Untung saat itu, penalti Ahn Jung-hwan masih bisa ditepis oleh Gianlugi Buffon.
Tak berhenti di situ saja, Moreno banyak meniupkan peluit saat pemain Korsel terjatuh, persis yang dilakukan Al Kaf kepada pemain Bahrain.
Namun saat pemain Italia dilanggar, Moreno tak memberikan hukuman kepada Korsel. Puncaknya. salah satu keputusan paling kontroversial pada laga itu ialah Moreno memberikan kartu merah kepada Francesco Totti di menit ke-103.
Dari tayangan ulang jelas bahwa Totti dilanggar oleh Kim Tae-young di area terlarang. Namun Moreno justru menganggap Totti melakukan diving.
Italia sendiri akhirnya kalah 1-2 dari Korsel pada laga itu. Pasca pertandingan, Moreno alami nasib serupa dengan Al Kaf, mendapat kritik pedas dari publik dunia.
Singkat cerita, Morena kemudian mendapat sanksi dari FIFA namun hasil pertandingan Korsel vs Italia tak berubah. Beberapa tahun setelah insiden di Piala Dunia 2002 itu, Moreno kembali jadi sorotan.
Ia didakwa terlibat dalam kasus penggunaan obat terlarang. Moreno dituding jadi pengedar. Moreno ditangkap di Bandara JFK, New York, AS pada 2010 dengan bawaan 6 kg heroin.
Heroin seberat 6 kg itu disembunyikan Moreno di dalam celana dalamnya. Ia didakwa tuntutan 10 tahun penjara. Namun pada 23 September 2011, Moreno divonis hukuman penjara 2 1/2 tahun.
Selang 20 tahun setelah Piala Dunia 2002, Moreno sempat angkat bicara bahwa ia menyesal melakukan kesalahan saat memimpin laga Korsel vs Italia.
Sumber: suara
Foto: Kolase Ahmed Al Kaf - Byron Moreno [Instagram]