Pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Selasa (8/10/2024) malam lalu langsung menjadi sorotan publik.
Keduanya diketahui makan malam bersama suatu restoran di Jakarta dan menghabiskan waktu sekira 2,5 jam. Namun, Jokowi sendiri enggan mengungkap isi dari pembicaraan tersebut.
Dari kacamata politik, pengamat Refly Harun menilai kalau pertemuan Jokowi dan Prabowo tentu bukan sekadar temu kangen biasa.
Menurutnya, Jokowi juga ingin menunjukan ke publik kalau hubungannya dengan Prabowo baik-baik saja. Bahkan dianggap sebagai 'tameng' bagi Jokowi.
"Dari sudut Jokowi, Jokowi ingin mengesankan kepada publik bahwa dia hubungannya baik-baik saja dengan Prabowo. Jadi kalau anda mau mengganggu saya, maka kawan saya yang baik ini akan mem-back up saya," kata Refly dikutip dari tayangan video pada kanal YouTube pribadinya, Jumat (11/10/2024).
Refly juga melihat, Keluarga Jokowi nampak seperti tengah berupaya untuk tetap berhubungan dekat dengan Prabowo. Hal itu terlihat dari pernyataan anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep yang juga Ketua Umum PSI.
Dalam pernyataannya saat acara partai, Kaesang menegaskan kalau PSI akan jadi pembela Prabowo setiap kali ada pihak yang mengkritiknya
"Kaesang mengatakan siapa yang akan mengkritik Prabowo, mereka yang akan berdiri untuk membela. Luar biasa kan PSI tiba-tiba merasa menjadi partai besar untuk berdiri di belakang Prabowo," imbuh Refly.
Dari hal-hal tersebut, terlihat masih ada kepentingan Jokowi untuk menjaga hubungan baik dengan Prabowo yang akan memegang pemerintahan selanjutnya. Menurut Refly, Jokowi merasa yakin kalau Prabowo akan bisa melindungi dirinya dari berbagai tekanan publik.
"Jadi untuk menunjukkan bahwa ada pesan solidaritas di situ. Tapi mereka lupa yang dihadapi adalah rakyat sendiri yang tentu punya pro dan kontranya dan secara genuin akan menuntut pertanggungjawaban pemimpinnya," pungkas Refly.
Sumber: suara
Foto: Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun/Net