Pengamat: 90% PDIP Tak Masuk ke Dalam Kekuasaan! -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pengamat: 90% PDIP Tak Masuk ke Dalam Kekuasaan!

Jumat, 04 Oktober 2024 | Oktober 04, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-04T02:25:01Z

PDI Perjuangan diyakini tetap mengambil posisi berada di luar pemerintahan meskipun Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Hal tersebut diungkapkan pengamat politik, Ray Rangkuti dalam program Interupsi yang disiarkan iNews, Kamis (3/10/2024) malam.

"Saya tidak yakin ibu Mega akan mengambil posisi gabung dengan pak Prabowo," kata Ray saat menyampaikan analisa politiknya.

Ray melihat pertemuan antara Megawati dan Prabowo hanya sebatas upaya rekonsiliasi saja yang akan dibangun. Dia mengatakan, rekonsiliasi tidak melulu dalam kesepakatannya akan jalan bersama-sama.

"Rekonsiliasi kan tidak harus dimaknai bahwa mereka bersama-sama di dalam kekuasaan. Rekonsiliasi bisa saja bisa jalan, tetapi kita bersepakat bahwa tujuan kita masa depan, anda di dalam saya di luar. Itu bagian dari rekonsiliasi," ujarnya.

Terlebih, Ray melihat rekam jejak Megawati sebagai pimpinan partai politik yang dinilai sosok yang memiliki kemampuan dalam menjaga atau kuat untuk mempertankan pilihan politiknya.

"Oleh karena itu, feeling saya 90 persen PDI enggak akan masuk ke dalam kekuasaan. Dia akan menjalankan (fungsi) oposisi begitu," tuturnya.

Menurut dia, jika pertemuan itu hanya untuk membahas tawar menawar kekuasaan semata, seharusnya langkah itu sudah bisa diambil Megawati ketika muncul wacana masa jabatan Presiden menjadi tiga periode.

Namun, Ray melihat saat itu, hanya Megawati saja sebagai elite politik yang tetap menjalankan atau berada pada jalur konstitusional yang ada. Bahkan, sampai memutuskan berbeda jalan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Masak begitu hebat Ibu Mega mempertahankan prinsip konstitusionalitas, kok cuma dapat 3-4 kursi menteri lalu goyah, kan nggak masuk akal," ujarnya.

Sumber: okezone
Foto: Pengamat politik Ray Rangkuti/Net
×
Berita Terbaru Update
close