Kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) berencana melakukan transformasi organisasi setelah selesainya masa jabatan Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada Minggu (20/10/2024). Rencana ini akan dilakukan dalam waktu dekat setelah melakukan pembahasan mendalam.
Hal ini disampaikan oleh Bendahara Umum Projo, Panel Barus. Panel mengatakan, awalnya pihaknya ingin menggelar kongres untuk menentukan transformasi organisasi tapi ditunda.
"Ini (nasib Projo setelah Jokowi lengser) pertanyaan besar yang memang belum terjawab dan harusnya sudah terjawab kemarin saat Projo akan menggelar kongres, tapi akhirnya reschedule. Harusnya Projo akan kongres ketiga sebelum pelantikan," ujar Panel di Jakarta Selatan, Sabtu (19/10/2024).
Panel mengatakan, Projo merupakan organisasi yang berperan sebagai alat perjuangan. Karena itu, perlu penyesuaian bentuk organisasi sesuai dengan tantangan saat ini.
Baca Juga: Nyelekit! Feri Amsari Juluki Jokowi PKB: Presiden Kebalikan Bicara
"Transformasi Projo seperti apa? Karena kita harus transformasi karena objektifnya berubah, situasinya berubah, tantangannya berubah. Situasi tantangan yang dihadapi Projo di 2019 dan 2014 berbeda dengan di 2024," jelasnya.
Awalnya, memang Projo dibentuk sebagai kelompok relawan yang mengawal Jokowi selama memimpin dan dalam dua kali Pemilu. Namun sekarang, tujuannya berubah jadi membantu mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Projo akan tetap eksis untuk memastikan cita-cita Indonesia Emas 2045 itu tercapai. Tentu ada tahap-tahapnya. Kemarin 10 tahun tahapnya Pak Jokowi, ini tahapnya ke depan Pak Prabowo," pungkasnya.
Sumber: suara
Foto: Bendahara Umum DPP Relawan Pro Jokowi (Projo), Panel Barus. (Suara.com/Bagaskara)