PSI Sebut Jokowi dan Gibran adalah Keluarga Demokrasi Bukan Dinasti -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PSI Sebut Jokowi dan Gibran adalah Keluarga Demokrasi Bukan Dinasti

Senin, 07 Oktober 2024 | Oktober 07, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-07T03:17:52Z

Terdapat kritik publik yang menuduh bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sedang menerapkan dinasti politik. Politisi PSI baru-baru ini memberikan pembelaan bahwa keluarga Jokowi adalah keluarga demokrasi, bukan dinasti.

Tak hanya membela keluarga Jokowi, politisi PSI Dedy Nur Palakka juga mengkritik sejumlah keluarga Soekarno yang menjadi anggota DPR. Ia menyertakan video influencer untuk menanyakan keberadaan para publik figur yang menggemakan 'Peringatan Darurat' beberapa waktu lalu.

"Keluarga Mulyono dipilih langsung oleh rakyat lewat pemilu = Demokrasi. Keluarga Megawati ditunjuk langsung oleh dia sendiri = Dinasti. Jadi beda ya, keluarga yang Demokratis dan keluarga yang Dinasti," tulis Dedy Nur Palakka.

Postingan yang dibagikan viral usai memperoleh lebih dari 130 repost dan ratusan tanda suka. Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi DPW PSI Bali tersebut juga menyebut akun milik jurnalis Najwa Shihab.

"Kalau soal beginian @NajwaShihab langsung pura-pura lupa ingatan," cuit Dedy Nur. Sebagai pengingat, Najwa Shihab merupakan satu dari sekian banyak publik figur yang menggemakan tagar #KawalPutusanMK serta Peringatan Darurat.

Dedy Nur menyebut, empat keturunan Soekarno yang melenggang ke Parlemen Senayan termasuk dinasti politik. Perlu diketahui, terdapat empat keturunan Soekarno di DPR RI yaitu Puan Maharani, Pinka Haprani (putri Puan), Puti Guntur Soekarno (putri Guntur), dan Romy Soekarno (putri Rachmawati).

Menurut politisi PSI, adanya cucu hingga cicit Bung Karno termasuk dinasti politik. Dedy Nur Palakka mengungkap bahwa Gibran dan Jokowi adalah keluarga demokrasi karena mereka terpilih melalu pemilihan umum. Pendapat PSI yang viral tersebut memancing pro dan kontra dari netizen.

"Tuduhan ini menunjukkan kedunguanmu. Pilpres beda dengan Pileg. Jokowi itu dulu direkomendasi oleh Ketum PDIP sebagai Capres tidak langsung ujug-ujug dipilih oleh rakyat. Sedangkan Caleg Pengganti diusulkan Ketua DPD ke DPP, lalu DPP mengajukan ke KPU, Kesbangpol, Mendagri. Beda dengan partai guremmu," nyinyir @M**at*p99.

"Keluarga satu ada Fufufafa, keluarga satunya Huhuhaha," cuit @de**sa*a.

"Demokrasi? Nabrak undang-undang disebut demokrasi? T*lol banget padahal centang biru," komentar @p**on**OLONG.

"Setuju bang. Influencer dan artis sok paham politik sekarang pada diam," dukung @D***ir**6358.
Sumber: suara
Foto: Kolase Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka/Net
×
Berita Terbaru Update
close