TEL AVIV - Israel melancarkan serangan udara ke Teheran, Iran pada Sabtu (26/10/2024) dini hari.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan, serangan ini menargetkan situs militer Iran yang difungsikan untuk memproduksi rudal.
"Saat ini pasukan pertahanan Israel tengah melancarkan serangan tepat sasaran terhadap target militer di Iran," ujarnya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari NPR, Sabtu.
Menurut laporan sejumlah media Iran, serangan diiringi dengan beberapa ledakan keras dan membuat langit menjadi merah.
Pemerintah Iran mengungkapkan tidak ada korban jiwa, tetapi serangan ini mengakibatkan kerusakan terbatas di beberapa titik.
Alasan Israel serang Iran
Serangan ini merupakan balasan atas peristiwa pada 1 Oktober 2024 ketika Iran meluncurkan sekitar 180 rudal balistik ke Israel.
Aksi militer Iran kala itu dipicu oleh tewasnya para pemimpin Hamas dan Hizbullah, kelompok perlawanan yang didukung Iran.
Israel telah membunuh komandan Hizbullah, Hassan Nasrallah pada 27 September 2024.
Beberapa bulan sebelumnya, pada Juli, Israel juga diyakini bertanggung jawab atas kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran.
Iran pertama kali menyerang Israel pada April 2024 dengan mengirim 110 rudal balistik dan 30 rudal jelajah.
Waktu itu, butuh waktu sekitar lima hari bagi Israel melancarkan serangan balasan sebagai bentuk peringatan. Berbeda dengan serangan balasan kali ini yang berselang beberapa minggu.
Dilansir dari New York Times, Sabtu, perayaan hari raya Yahudi dan Pemilu Amerika Serikat (AS) membuat Israel menunda melancarkan serangan balik.
Rencana Israel serang Iran
Meski begitu, Israel telah menyusun rencana dan menyiapkan persiapan serangan balasan sejak awal Oktober.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat menghubungi Presiden AS, Joe Biden lewat telepon beberapa hari usai peristiwa tanggal 1 Oktober2024.
Menurut pengakuan pejabat Gedung Putih, keduanya membicarakan tentang rencana serangan balasan ke Iran.
Dalam sambungan telepon itu, Netanyahu mengatakan bahwa mereka akan menyerang situs militer Iran dan bukan fasilitas nuklir serta minyak, dikutip dari Anadolu Agency (15/10/2024).
Diketahui, Israel juga memastikan akan melakukan serangan ke Iran sebelum pemilu AS pada 5 November 2024.
Selain membicarakan soal serangan balik ke Iran, Joe Biden juga mengungkapkan komitmennya membantu memperkuat pertahanan Israel.
Pada 15 Oktober 2024, AS mengirimkan sistem anti-rudal canggih THAAD dan 100 orang tentara yang akan membantu sewaktu-waktu Iran melakukan serangan balasan. I kps