Rekaman video asusila yang diduga diperankan oleh dua orang pelajar di salah satu SMP di Martapura, Kabupaten Banjar, viral di media sosial.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Mediakita.co.id, video syur yang diduga diperankan oleh sepasang kekasih ini sudah tersebar sekitar 2 bulan lalu, namun kembali viral belakangan ini.
Dalam video syur berdurasi 00:36 detik dan 03:39 menit itu, terlihat jelas kedua pelajar tersebut masih memakai atribut sekolahnya seperti seragam sasirangan dan pramuka.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Banjar, Liana Penny membenarkan adanya rekaman video syur itu. Kata dia, sebenarnya permasalahan ini sudah diselesaikan bersama oleh kedua orang tua siswa yang bersangkutan bulan lalu.
"Sayangnya ada pihak yang menyebarkan kembali, kalau dinaikkan lagi kasian orang tua dan keluarganya. Untuk kejadiannya (pembuatan video) bukan di area sekolah," ujar Liana.
Ia menambahkan, pihak sekolah juga sudah memanggil orang tua pelajar yang ada di dalam video tersebut. Mereka sepakat menyelesaikan hal ini secara kekeluargaan dan mengambil langkah memindahkan anak-anaknya ke sekolah lain.
"Kalau di sekolah yang baru dicari-cari lagi kasihan, nanti trauma dan tidak mau sekolah lagi," tambahnya.
Disisi lain, Liana mengatakan bahwa anak-anak pelajar ini menjadi tanggung jawab semua pihak, baik itu pemerintah, sekolah, orang tua, maupun masyarakat karena waktu mereka lebih banyak di masyarakat dan di rumah daripada di sekolah.
"Upaya sekolah juga sudah maksimal, sering sosialisasi dengan narasumber dari Polres (Banjar) juga dari Dinas perlindungan anak, baik materi cyber crime maupun kenakalan remaja," ungkapnya.
Untuk itu, Liana meminta kepada semua pihak agar tidak mencari-cari atau menyebarkan kembali video tak senonoh itu, di mana pelajar yang bersangkutan sudah menyadari kesalahannya dan mau memperbaiki diri untuk sekolah lagi.
"Kalau terlalu viral dan dicari netizen nanti berhenti sekolah. Dia masih punya masa depan," tutup Liana.
Sumber: mediakita
Foto: video asusila yang diduga diperankan oleh dua orang pelajar di salah satu SMP di Martapura, Kabupaten Banjar, viral di media sosial/Net