Kesalahpahaman yang terjadi terkait pernyataan Denny Sumargo yang menyinggung Bugis-Makassar saat datang ke rumah pengacara Farhat Abbas, sempat dipersolkan oleh komunitas Bugis-Makassar.
Terbukti, salah satu anggota BPP KKSS (Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) sempat melaporkan Denny Sumargo ke Polda Metro Jaya yang, karena dianggap merendahkan dan melakukan ujaran kebencian bermuatan SARA.
Namun masalah ini akhirnya berujung damai. Denny Sumargo dengan penuh kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf ke komunitas Bugis-Makassar, terkait pernyataannya yang mungkin kurang tepat dan kurang bijaksana.
"Setelah adanya permintaan maaf dari Denny Sumargo, maka kami anggap persoalan suku Makassar dengan suku Bugis sudah selesai, tidak perlu dipersoalkan lagi," kata Muchlis selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).
Laporan yang pernah dibuat anggota BPP KKSS terhadap Denny Sumargo di Polda Metro Jaya kini dicabut. Tak hanya itu, BPP KKSS meminta Farhat Abbas untuk mencabut laporan polisi yang saat ini bergulir di Polres Metro Jakarta Selatan.
Tak hanya itu, Muchlis juga meminta Farhat Abbas untuk menghentikan tingkahnya yang menyenggol Densu dan Komunitas Bugis-Makassar. Sebab, jika hal itu terjadi, maka pihaknya akan pasang badan untuk membela Denny Sumargo setelah adanya perdamaian ini.
"Apabila Farhat Abbas masih menyinggung, itu berarti bertentangan dengan KKSS. Karena kami menaungi lebih dari 16 juta masyarakat Makassar-Bugis," tuturnya.
Denny Sumargo mengucapkan terima kasih ke komunitas Bugis-Makassar yang telah berkenan menerima permintaan maafnya. Densu merasa bertanggung jawab untuk mengakhiri persoalan ini. Sebab, dia merasa masalah ini muncul dari perkataannya.
"Saya tidak akan mundur sebagai orang Bugis-Makassar, makanya saya datang ke sini untuk menjelaskan apa yang terjadi sekaligus minta maaf," kata Denny Sumargo.
Sumber: jawapos
Foto: Denny Sumargo. (Istimewa)