Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menyoroti pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang siap mundur jika terlibat judi online. Menurut Bambang, Polri harus mengusut tuntas masalah judi online (judol) sampai ke bandarnya langsung agar pernyataan tersebut bukan hanya basa-basi saja.
“Kejar bandarnya dong,” tegas Bambang kepada Inilah.com, dikutip di Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Ia menekankan, jika selama 100 hari kerja tak ada perkembangan penanganan judi online yang signifikan dan berlanjut maka pernyataan Kapolri tersebut hanya retorika bukan komitmen sesungguhnya.
“Kalau dalam 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo tak ada progres yang berarti, bisa jadi komitmen (kapolri) tadi hanya retorika, dan gebrakan sekarang hanya gimik saja,” ujar Bambang, menekankan.
Langkah konkret yang harus ditempuh Kapolri tersebut, kata Bambang, termasuk ke para anggota Polri yang diduga terlibat judi online.
“Harusnya (usut ke tubuh Polri) seperti itu,” ujar Bambang.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyatakan siap mengundurkan diri jika kedapatan terlibat dalam jaringan mafia judi online. Menurutnya, hal ini dilakukan sebagai upaya memberantas peredaran judi online di Tanah Air.
“Jadi tentunya kalau kami sudah bisa menuntaskan terkait dengan jaringan yang terlibat dalam judi online, tadi saya sudah sampaikan bahwa kami tidak akan ragu-ragu untuk memberantas dari akar sampai paling atas,” kata Listyo dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).
“Bahkan saya Pak, kalau saya kedapatan menerima judi online saya besok pagi mundur, demikian juga terhadap anggota saya,” ujarnya menegaskan.
Listyo menyatakan, ia telah memberi perintah agar seluruh pihak dalam instansinya turut memberantas judi online, dan jika dalam pelaksanaannya ada yang terlibat atau tidak bisa dilaksanakan, maka mereka diminta mundur sebagai anggota Polri.
“Saya sudah perintahkan untuk berantas judi online. Jadi kalau di antara rekan-rekan tidak melaksanakan hanya dua, anda terlibat itu yang pertama, atau membiarkan atau takut. Jadi saya kira pilihannya kalau tidak sanggup, silahkan mundur, sama dengan saya,” tuturnya.
Sumber: inilah
Foto: Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto/Net. (Foto: Dokumen pribadi)