Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengungkap fakta baru kasus pembukaan blokir situs judi online (judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam, menyebut para bandar situs judi online menyerahkan uang haram hasil setoran itu secara tunai kepada pegawai Komdigi.
Lalu, uang itu disetorkan melalui kantor money changer.
"Diketahui bahwa uang setoran dari para bandar itu diberikan kepada para pelaku dalam bentuk cash atau tunai dan juga melalui money changer," kata Ade di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Rabu, 6 Oktober 2024.
Sejauh ini, Ade menyebut penyidik sudah melakukan penggeledahan ke dua kantor money changer yang dijadikan sebagai tempat transaksi.
Namun, Ade tidak menyebut acara rinci dua lokasi kantor money changer yang dimaksud.
"Penyidik masih melakukan pendalaman secara intensif," jelas Ade.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya membongkar kasus pembukaan blokir situs judi online dengan menangkap 15 orang tersangka.
Dari jumlah tersangka, 11 orang merupakan pegawai Komdigi.
Modus operandi para tersangka dengan menjaga 1.000 situs judi online agar tak kena blokir. Sementara, 4.000 situs lainnya dilaporkan ke atasannya untuk diblokir.
Para pelaku mengaku mendapatkan keuntungan senilai Rp8,5 juta dari menjaga situs judi online agar tak diblokir.
Sumber: rmol
Foto: Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Rabu 6 November 2024/RMOL