Sejumlah siswa dan guru meringkuk ketakutan dalam kelas saat pertempuran TNI-KKB di Intan Jaya.
Peristiwa jual beli tembakan antara aparat TNI dengan KKB di sekitar SD Inpres Jokatapa Intan Jaya ini terjadi pada Sabtu 2 November 2024.
Disebutkan jika akse tembak menembak antara pasukan TNI-Polri dengan KKB yang menamakan diri mereka TPNPB ini berlangsung dari Kantor Bupati, Tigamajigi belakang jaringan, Ujung Bandara Udara Sokopaki Sugapa, Domogau serta beberapa titik lainnya.
Meskipun belum ada pernyataan lengkap berapa orang menjadi korban akibat pertempuran antara TNI dengan KKB ini, namun disebutkan terdapat beberapa warga sipil yang menjadi korban.
Akibat pertemputan yang terjadi di sekitar sekolah tersebut membuat siswa dan guru harus tiarap untuk berlindung di bawah meja dalam kelas SD Inpres Jokatapa Intan Jaya.
Dalam postingan yang diunggah oleh akun facebook @fim-wp menuliskan jika pertempuran juga terjadi di wilayah Domogau.
Pertempuran di Domogau ini menyebabkan satu masyarakat yang merupakan Operator Sensor asal Toraja tewas di terkena peluru.
Selain itu juga disebutkan jika warga sipil yang ikut tertembak, namun tidak bisa memastikan masih hidup atau meninggal dunia.
Sedangkan KKB yang mengaku di bawah naungan TPNPB mengungkapkan dalam pertempuran itu terdapat 2 warga sipil meninggal dunia.
Dalam siaran pers yang dilansirnya, Komnas TPNPB pada minggau 3 November menuliskan jika menurut laporan Mayor Enos Tipagau yang merupakan Komandan TPNPB Batalyon Angin Bula pihaknya bertanggung jawab atas penembakan yang terjadi.
“Kami bertanggung jawab atas penembakan dan pembunuhan terhadap seorang agen milisi Indonesia yang bertugas sebagai tukang sensor di Intan Jaya yang mengakibatkan korban meninggal dunia pada hari Sabtu 02 November 2024,” tulisnya.
“Penembakan tersebut sebagai bentuk penolakan transmigrasi yang dikirim oleh Prabowo Subianto,” tambahnya.
TPNPB juga menyampaikan bahwa pihak TNI juga telah menembak mati seorang warga Papua dari Kampung Titigi tujuan ke Kampung Bulapa.
Penembakan tersebut terjadi dari Pos Militer Indonesia di Kampung Titigi dengan menggunakan Senjata Sniper.
Adapun penembakan warga pribumi tersebut dilakukan karena terjadinya kontak senjata antara TPNPB dan Militer Indonesia di Pusat Kota Sugapa.
Baku tembak yang terjadi antara TPNPB dan Militer Indonesia di pusat Kota Sugapa pada hari Sabtu, 02 November 2024 sejak jam 08.30 pagi.
Sumber: disway
Foto: Sejumlah siswa dan guru meringkuk ketakutan dalam kelas saat pertempuran TNI-KKB di Intan Jaya.-tangkapan layar facebook@Pinus Nirigi-