Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono diingatkan tidak ikut campur urusan partai lain, terkait tujuh politikus Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus mendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
“Dia kan cawagub, ngapain ngurusin partai lain,” kata politikus Partai Nasdem, Bestari Barus dalam keterangannya, Jumat, 1 Oktober 2024.
Bestari mengaku tersinggung dengan pernyataan Suswono yang seolah-olah KIM plus harus mengikuti langkah PKS untuk memberikan sanksi kepada politikus yang mendukung Pramono-Rano.
“Partai saya ikut diseret-seret seolah-olah harus mengikuti apa yang dilakukan PKS,” kata Bestari.
Bestari menyarankan Suswono lebih memikirkan pencalonannya sebagai cawagub, ketimbang mengurusi partai lain.
“Jangan malah ngurusin partai lain, dia bukan bos di partai lain,” kata Bestari.
Bestari menilai pernyataan Suswono tersebut buntut dari rasa panik. Karena bagaimanapun dukungan tujuh politikus KIM potensi mempengaruhi dukungan masyarakat.
Ditambah lagi, kata Bestari, Suswono sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial sehingga harus melakukan klarifikasi .
“Pasti sangat berpengaruh, apalagi Suswono sempat salah ngomong," pungkas Bestari.
Sebelumnya, Cagub DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, melakukan pertemuan tertutup dengan tujuh politikus dari partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di kediamannya, di Jakarta Selatan, Kamis, 31 Oktober 2024.
Terkait hal tersebut, Suswono menyatakan kekecewaannya. Ia mengatakan ketujuh politikus tersebut seharusnya tunduk pada kebijakan partai.
Suswono mengatakan bahwa jika politikus PKS yang melakukan itu maka akan diberikan sanksi tegas karena melanggar etika.
“Etikanya kalau partai sudah melabuhkan ke pasangan mana, ya seluruh perangkat, apalagi dia anggota dewan,” kata Suswono.
Sumber: rmol
Foto: Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono/Ist