Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jakarta, Taufik Tope Rendusara diminta legawa menerima hasil Pilkada Jakarta 2024.
Demikian dikatakan Ketua Umum Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) Endriansah menanggapi pernyataan Taufik Tope Rendusara yang meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU).
"Pemungutan Suara Ulang merupakan tuntutan yang aneh. Lebih baik ikhlasin kalau Ridwan-Kamil sudah kalah," kata Endriansah melalui keterangan tertulisnya, Selasa 10 Desember 2024.
Menurut Endriansah, apabila kader Demokrat itu tidak puas dengan hasil Pilkada Jakarta, lebih baik melayangkan gugatan resmi ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Wacana PSU bikin resah rakyat Jakarta," kata Endriansah.
Soal kurangnya partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta, menurut Endriansah, tidak bisa menjadi alasan pemilu diulang.
"Pemilih sudah sudah jenuh karena Pilkada terlalu mepet waktunya dengan Pilpres dan Pileg," kata Endriansah.
Partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 terbilang rendah, atau banyak pemilih golput. Pada Pilkada Jakarta 2024 misalnya, partisipasi pemilih hanya 57,5 persen.
Sebelumnya, Kepala Bakomstra DPD Partai Demokrat Jakarta, Taufik Tope Rendusara KPU Jakarta bertanggung jawab oenuh atas anjloknya angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2024.
Terkait hal itu maka Pilkada Jakarta harus diulang dengan melibatkan pemilih yang lebih banyak.
"KPU Jakarta harus bertanggung jawab dan Pilkada Jakarta harus diulang karena menghasilkan pilkada yang tidak legitimasi," kata Taufik di Jakarta, Senin 9 Desember 2024.
KPU DKI Jakarta telah menyelesaikan rekapitulasi perolehan suara Pilkada Jakarta 2024. Hasilnya, pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Doel) meraih suara terbanyak berdasarkan hasil rekapitulasi, yakni 2.183.239 atau 50,07 persen.
Kemudian pasangan Ridwan Kamil-Suswono memperoleh 1.718.160 suara atau 39,40 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 459.230 suara atau 10,53 persen.
Total pemilih yang menggunakan hak pilih pada Pilkada DKI Jakarta berjumlah 4.724.393 orang. Dari jumlah itu, surat suara sah sebanyak 4.360.629 dan surat suara tidak sah sebanyak 363.764.
Sementara itu, ada 3.489.614 warga Jakarta tidak menggunakan hak pilihnya di Pilkada Jakarta.
Sumber: rmol
Foto: Ketua Umum Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) Endriansah/Ist