Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan Garry Julian, telah melaporkan
seluruh proses penyaluran uang donasi korban bencana alam NTT senilai Rp1,3
miliar ke Kementerian Sosial (Kemensos). Mulanya, donasi tersebut milik
korban penyiraman air keras Agus Salim.
Sesuai janjinya, Garry melakukan pelaporan secara transparan. Ia menyertakan
mutasi rekening hingga nota pembelian barang-barang yang sudah didonasikan.
Chat Garry Julian dengan bendahara yayasan (Instagram)
"Hari ini saya dari Kemensos untuk memberikan laporan pertanggungjawaban.
Ini laporan pertanggungjawabannya. Isinya tuh banyak ya, tebal," tutur
Garry, yang juga menjadi kuasa hukum Pratiwi Noviyanthi.
Pengacara itu pun memperlihatkan dokumen LPJ dengan keterangan "Penyaluran
Bantuan Kemanusiaan Posko Pengungsian Bencana Alam Meletusnya Gunung
Lewotobi di NTT. Tangerang, 5-10 Januari 2025".
Garry menegaskan penyaluran dana uang donasi sudah sesuai dengan SOP
Yayasan.
"Itu sudah sesuai SOP yayasan. Sebelum-sebelumnya juga seperti itu, gitu.
Jadi nggak ada yang dilanggar. Bentuk transparan kita," terang Garry,
dikutip pada Jumat (17/1/2025).
Selain LPJ, Garry menyertakan flashdisk berisi dokumentasi kegiatannya
dengan Denny Sumargo di NTT.
Dalam kesempatan tersebut, Garry juga rupanya ingin meluruskan
kesalahpahaman dengan Novi, yang telah menginisiasi penggalangan dana kepada
Agus Salim.
Saat Garry dan Denny Sumargo sudah setengah jalan menuju NTT, mereka sempat
mengalami kendala. Dana donasi yang seharusnya sudah ditransfer ke
rekeningnya mendadak ditahan.
"Gua juga mau sekaligus klarifikasi. Ya betul, saat kita di Labuan Bajo itu,
ada intervensi gitu kan. Setelah uang masuk dari bendahara, Rp 500 juta ke
rekening gue pribadi, ada intervensi dari ibu NP (Novi). Coba chat pribadi
ke beliau," jelas Garry.
Garry pun menunjukkan bukti chat-ya dengan bendahara yayasan. Di dalamnya,
memang disebutkan bahwa uang donasi sempat diminta kembali oleh bendahara
dan menunggu arahan dari Novi.
"Intinya aku dimaki-maki kalo tak capture takut mas Gery sakit hati. Makanya
transfer balik dulu aja uangnya Rp 500 juta biar balik kandang, terus tanya
maunya bagaimana?" pinta sang bendahara.
Postingan Gerry ini pun mendapat beragam reaksi dari warganet. Banyak yang
menyarankan supaya Gerry mundur agar tidak terjadi konflik berkepanjangan.
"Bang Gerry kalo emang ada konflik mah mundur aja bang dari yayasan. Nggak
enak lho kerja sama orang yang sudah ada konflik, apalagi kalo aib kita
diumbar ke mana-mana," saran seorang warganet.
"Padahal bang Gerry ini yang selalu pasang badan di saat yang lain
meninggalkan si ibu. Giliran tidak sependapat dengan si ibu, aibnya bang
Gerry diumar-umbar," imbuh warganet lainnya.
Sumber:
suara
Foto: Pratiwi Noviyanthi dan Garry Julian. [YouTube/Curhat Bang Denny
Sumargo]