Kesaksian Warga yang Dengar Teriakan saat Longsor Terjadi di Pekalongan -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kesaksian Warga yang Dengar Teriakan saat Longsor Terjadi di Pekalongan

Kamis, 23 Januari 2025 | Januari 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-23T03:13:00Z

Puluhan orang jadi korban dalam longsor yang terjadi di Dukuh Nglilin, Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Longsor tersebut terjadi pada Senin (20/1/2025) malam.

Seorang warga, Suyitno (70) menceritakan detik-detik saat longsor terjadi.

Ia menuturkan, saat longsor terjadi, rumah pak carik rata terbawa longsor.

"Iya ini rumahnya Pak Carik. Itu di atasnya rumahnya pendeta, terbawa longsor," katanya, Rabu (22/1/2025).

Kepada TribunJateng.com, saat longsor terjadi, warga sekitar mendengar suara teriakan di area rumah terdampak longsor.

Warga pun langsung keluar rumah sambil membawa lampu senter karena listrik padam.

Mulanya, warga mengira suara teriakan tersebut merupakan suara orang terjatuh.

Namun, saat warga keluar rumah, mereka melihat sejumlah rumah roboh bahkan jalan tak bisa dilewati karena longsor.

"Di bawah pada teriak, tolong, tolong. Rumahnya Pak Kodir yang di atas sudah tidak kelihatan, jadi kaya perbukitan," ungkapnya.

Suyitno menuturkan, rumah yang terkena longsor di antaranya rumah Pak Carik atau Sekretaris Desa, Sularso dan rumah pendeta Wahidi.

"Pak pendeta itu ada dua orang, Pak Wahidi dan istrinya Ibu Ning. Lalu rumahnya pak carik, Pak Sularso, istri dan anaknya," jelasnya.

Sebelumnya diwartakan, rumah pak carik dan pendeta ini jadi fokus utama pencarian.

Demikian yang disampaikan Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf. Rizky Aditya.

"Yang akan kita bersihkan yang pertama adalah akses menuju lokasi, di sana ada tiga titik longsoran kecil di jalan," ujarnya, Rabu, dikutip dari TribunJateng.com.

Ia menuturkan, total ada 600 personel gabungan dan empat anjing pelacak dalam proses pencarian ini.

"Tim gabungan tersebut terdiri dari 600 personel dan empat anjing pelacak," tuturnya.

Mengutip TribunJateng.com, upaya pencarian hari ini difokuskan ke rumah Pak Carik dan Cafe Allo.

Aliran sungai juga ditelusuri karena dikhawatirkan ada korban yang terbawa arus.

"Kejadian ini mengakibatkan banyak korban, jadi di bawah sana ada dua rumah, yaitu rumah pendeta dan rumah Pak Carik, serta satu kafe,"

"Ketiga bangunan utama ini menjadi pusat bencana," tambahnya.

Rumah Pak Carik jadi titik fokus lantaran lokasi tersebut dijadikan tempat berteduh sementara bagi orang-orang yang menuju Petungkriyono ketika hujan deras.

Mereka merasa aman karena di rumah Pak Carik jauh dari tebing.

Sedangkan di Cafe Allo, sedang berlangsung acara keluarga yang juga menunggu hujan reda.

"Adapun yang longsor adalah rumah yang berada di bawahnya dan kafe tersebut.

"Saat ini, kita masih berfokus pada pencarian sembilan orang yang hilang. Mudah-mudahan tidak ada tambahan jumlah korban hilang," pungkasnya.

Korban Jiwa

Sebanyak 21 orang korban meninggal akibat bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan per Rabu (22/1/2025).

Korban meninggal terakhir ditemukan di sungai, sedangkan enam orang masih dinyatakan hilang.

Kini, tim SAR gabungan tengah mencari warga yang masih dinyatakan hilang.

Berikut daftar nama korban dalam bencana tahan longsor di Pekalongan

1. Revalina (19), perempuan, warga Sipetung.

2. Suyati, perempuan, warga Tlogohendro.

3. Kiki Pramudita (23), laki-laki, warga Garung, Desa Yosorejo.

4. Sutar (49), warga Tlogopakis.

5. Riyanto (50/L), warga Yosorejo.

6. Ayat (27), warga Desa Kasimpar.

7. Sumeri (30), warga Garung, Desa Yosorejo.

8. Doni (27/L), warga Desa Gumelem.

9. Winarko (27/L), warga Desa Gumelem.

10. Supari (37), warga Desa Kasimpar.

11. Sularso (44/L), warga Desa Kasimpar.

12. Inawati (23/P), warga Desa Kasimpar.

13. Afkar (4/L), warga Desa Kasimpar.

14. Khusnul Cholifah (35/P), warga Desa Kasimpar.

15. Rokhim (40/L), warga Desa Kasimpar.

16. Rahmono (24/L), warga Desa Tlogohendro.

17. Joni Yulianto (45/L), warga Sragi.

18. Aisah (18/P), warga desa Wonodadi Songgodadi

19. Ta'ari (41/L), warga desa Garung Yosorejo

20. Afkar Arbiyan (5 bulan/L), warga desa Kasimpar. 

21. Ta'adi (34/L), warga desa Wonodadi Songgodadi Petungkriyono. 

Nama korban belum ditemukan dan dalam pencarian hingga Rabu (22/1/2025) pukul 17.00 WIB:

1. M Teguh Imanto, warga Desa Kayupuring.

2. Giyanto, warga Desa Gumelem.

3. Tegar Hariyanto, warga Batang

4. M Nasrullah Amin, warga Pekalongan

5. Aurel, warga Kasimpar

Sumber: tribunnews
Foto: Tim SAR gabungan secara manual menggunakan cangkul untuk mencari korban hilang longsor di Petungkriyo, Kabupaten Pekalongan, Rabu (22/1/2025)/TRIBUN JATENG/Indra Dwi Purnomo

×
Berita Terbaru Update
close