Media sosial belakangan dihebohkan dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo yang
masuk nominasi tokoh dunia terkorup versi Organized Crime and Corruption
Reporting Project (OCCRP).
Selain Jokowi, ada 4 tokoh lain yang masuk daftar finalis orang terkorup di
dunia. Mereka adalah Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola
Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, serta
Pengusaha India Gautam Adani.
Sementara tokoh paling korup dinobatkan pada mantan penguasa Rezim Suriah
Bashar Al-Assad.
Soal masuknya Jokowi ke nominasi OCCRP, para pendukungnya menyebut penetapan
tersebut dilakukan secara voting dan manipulatif. Hal ini salah satunya
diungkap oleh Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer Gerungan atau Noel.
Masa lalu Immanuel Ebenezer. [Youtube Catatan Jurnalis Sukriansyah]
“Kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP sangat meragukan, terbukti
dari hasil penilaian mereka yang ngawur. Apa yang dikorupsi Jokowi?” kata
Noel dalam keterangannnya, Rabu (1/1/2025).
"Kita pantas mencurigai hasil penilaian OCCRP, karena ada yang mengatakan,
OCCRP menarik kesimpulan berdasarkan nomisasi/voting dari pembaca hingga
jurnalis dunia. Penentuan finalis tergantung masukan publik, pembaca,
jurnalis, dan pihak lain relasi OCCRP," sambungnya.
Soal tudingan dari berbagai pihak, OCCRP menyangkal pihaknya menentukan
nominasi melalui voting.
"Nominasi bukan ditentukan lewat voting. Juri kami meninjau (riset) semua
nominasi, tetapi keputusan akhir ada di tangan para juri. Ini bukan kontes
popularitas," tulis OCCRP dikutip dari akun X mereka, Kamis (2/1/2025).
“Tahun ini, para juri memilih Bashar al-Assad, dengan alasan kekacauan dan
kehancuran lintas perbatasan selama beberapa generasi yang disebabkan oleh
rezimnya di Timur Tengah,” imbuhnya.
Menurut OCCRP, pihaknya mempertimbangkan dari sisi kerusakan global atas
korupsi atau kejahatan tiap nominasi tokoh.
“Kami menyelidiki korupsi, kejahatan, dan dampaknya terhadap kehidupan dan
demokrasi,” tulis akun OCCRP.
“Kami mempunyai pengalaman luas dalam bekerja dengan pelapor pelanggaran
serta menangani kebocoran informasi sensitif, investigasi kami merupakan
kerja sama global. Jurnalis OCCRP mengungkap korupsi, melacak aliran uang
lintas batas, dan mengungkap transaksi keuangan yang rumit,” tandasnya.
But nominations aren’t votes.
— Organized Crime and Corruption Reporting Project (@OCCRP) December 31, 2024
Our judges review all nominations, but the final decision belongs to the judges.
It’s not an (un)popularity contest.
Sumber:
suara
Foto: Presiden ke-7 RI Joko Widodo. [Tangkapan layar]