Menko Perekonomian Airlangga Pastikan Pagar Laut di Bekasi Bukan Proyek Giant Sea Wall -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menko Perekonomian Airlangga Pastikan Pagar Laut di Bekasi Bukan Proyek Giant Sea Wall

Jumat, 17 Januari 2025 | Januari 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-17T03:33:13Z

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato memastikan, pagar laut yang terletak di laut Kabupaten Bekasi, Jawa Barat bukan bagian dari proyek Giant Sea Wall.

Airlangga menjelaskan saat ini pemerintah masih mempersiapkan konsep pada proyek Giant Sea Wall.

"Bukan. Beda itu. Giant Sea Wall kita sedang mempersiapkan konsepnya," ujarnya kepada wartawan sesaat setelah menghadiri acara Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Jakarta, Kamis, 16 Januari 2025.

"Nanti tentu akan dilaporkan Pak Presiden Prabowo, dan program itu rencananya public-private partnership," lanjutnya.

Sementara soal investor Airlangga menjawab akan disosialisasikan lebih lanjut, dan adanya kemungkinan investor dari dalam maupun luar negeri.

"Kita akan sosialisasi nanti, baik di dalam maupun luar negera. Nanti akan ada fase-fasenya, belum ada (informasi kelanjutan). Masih dalam proses pembahasan, studi," tambahnya.

Sebelumnya, publik dihebohkan dengan adanya kemunculan pagar laut di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Pung Nugroho Saksono mengatakan pagar laut sekaligus proyek reklamasi di Bekasi berbeda dengan pemasangan pagar laut di Tangerang.

"Beda, beda," kata pria yang biasa disapa Ipunk itu usai melakukan penyegelan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Sementara itu sejumlah nelayan melaporkan hasil tangkapan ikan mereka menurun pasca pemasangan pagar laut sepanjang hampir lima kilometer di perairan Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Salah satunya ialah Mitun (28 tahun) menuturkan, sebelum adanya pagar laut, satu kelompok nelayan bisa menangkap empat kilogram ikan per hari.

"Hasil tangkapan biasanya, dapat empat Kg ikan, kalau bagus 10 Kg. Omzet yang didapat dari sana bisa Rp3 juta per hari," terang Mitun di Bekasi pada Rabu, 15 Januari 2025.

Mitun menghitung, rata-rata satu kelompok nelayan yang beranggotakan 10 orang per hari bisa meraup untung sekitar Rp200 ribu per orang dalam kondisi normal.

"Ada 10 nelayan, per orang bisa dapat Rp200 ribu. Tapi sekarang boro-boro (karena pagar laut)," ujar dia.

Diperkirakan omsetnya turun drastis hingga 100 persen.

Lokasi penangkapan ikan yang terbatas membuat dirinya kesulitan mencari ikan di laut akibat keberadaan pagar laut di lokasi tersebut.

"Penurunan bisa 100 persen, boro-boro ratusan ribu, paling sekarang kalau pulang bawa duit cuma Rp50 ribu (hasil melaut)," ucapnya.

Sumber: disway
Foto: Menko Perekonomian Airlangga Pastikan Pagar Laut di Bekasi Bukan Proyek Giant Sea Wall-disway.id/anisha aprilia-

×
Berita Terbaru Update
close