Pagar Misterius 30 Km dan Derita Nelayan Banten: Ini Penjajahan -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pagar Misterius 30 Km dan Derita Nelayan Banten: Ini Penjajahan

Selasa, 21 Januari 2025 | Januari 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-21T02:23:42Z

Nelayan Banten, Kholid menjadi salah satu nelayan terdampak Proyek Strategis Nasional (PSN) Proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

Namanya seketika mencuat usai kasus yang belakangan ini ramai jadi perbincangan, yaitu soal pagar laut misterius 30 km di Pantai Utara Tangerang, Banten.

Proyek yang dianggap akan membesarkan nama pemerintah ini justru menjadi pukulan hebat bagi masyarakat Banten.

Hal ini diakui oleh Kholid, bahkan pihaknya menyebut bahwa penderitaan yang dialaminya kini melebihi di zaman Belanda.

“Rakyat di sekitar Banten itu menjadi menderita,” aku Kholid, dikutip dari kanal youtube Abraham Samad, Senin (20/1/25).

Kholid mengaku jika kini dirinya bak dibawa di kehidupan jaman si Pitung, yang kemana-mana harus mengamankan dirinya dengan membawa senjata golok.

“Menderitanya itu melebihi waktu jaman Belanda. Sampai saya itu merasa, kok saya ini dibawa di kehidupan jaman Si Pitung, harus berhadapan dengan preman, harus tiap malam saya keluar atau jalan kemana aja bawa golok, karena keadaan di sana sudah tidak aman,” urainya.

Kholid mengatakan bahwa apa yang ia alami kini sudah disebut menjadi sebuah penjajahan bagi Masyarakat Banten.

“Ini namanya penjajahan, mangkanya saya siap mati, saya tidak mau dijajah,” ujarnya.

Kholid berharap jika ke depannya pemerintah bisa segera mencari titik tengah dan menyelesaikan permasalahan yang ada.

“Terakhir saya mau ngomong ini sama negara, kalau negara tidak berani sama korporasi, lingkaran yang kecil itu, saya yang akan melawan. Saya akan kerahkan rakyat Banten untuk melawan,” ujarnya.

“Inget itu, walaupun kecil saya berani,” tandasnya.


Sumber: suara
Foto: Tangkap Layar [Youtube Abraham Samad SPEAK UP]

×
Berita Terbaru Update
close