Dalam rangka melakukan pemangkasan pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan bahwa Pemerintah akan menargetkan penghematan APBN sebesar Rp 306.69 triliun.
Dalam hal ini, Prabowo juga memerintahkan para Menteri dan anggota Kabinet Merah Putih untuk menetapkan pos-pos mana saja yang dapat dihemat pengeluarannya.
Kendati begitu, beliau juga menambahkan bahwa penghematan anggaran ini tidak berlaku kepada agenda-agenda seperti bantuan sosial (bansos).
"Saya minta loyalitas semua menteri, semua Kepala Badan untuk patuh dalam hal ini. Dan saya terima kasih kepada tim keuangan yang telah menjalankan penyisiran, kajian terhadap anggaran sampai serinci-rincinya," ucap Prabowo di Jakarta, dikutip pada Senin 27 Januari 2025.
Selain itu, Prabowo juga menambahkan bahwa langkah ini bisa menghemat anggaran hingga Rp 20 triliun, yang akan dialokasikan untuk program yang lebih menyasar pada kesejahteraan rakyat dan pendidikan.
"Saya tegaskan kembali bahwa hal-hal di luar itu yang bersifat seremoni, upacara, merayakan ulang tahun ini, ulang tahun itu, hari ini, hari itu, kita tidak anggarkan Perayaan sejarah, perayaan ulang tahun, laksanakan secara sederhana di kantor di ruangan. Kalau perlu yang hadir hanya 15 orang, sisanya diviconkan," tegas Prabowo.
"Kita bisa menghemat Rp 20 triliun lebih. Kalau kita hitung Rp 20 triliun berapa puluh ribu sekolah, gedung sekolah bisa kita perbaiki," lanjutnya.
Sementara itu, Prabowo juga mengapresiasi kinerja Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang telah melakukan kajian mendalam terhadap anggaran negara hingga ke detail terkecil.
Prabowo menegaskan ia juga memonitor detail terkecil ini.
"Dan saya terima kasih kepada tim keuangan yang telah menjalankan penyisiran, kajian terhadap anggaran sampai serinci-rincinya, kalau tidak salah sampai satuan ke-9 kalau tidak salah. Mungkin pertama kali dalam sejarah Presiden Republik Indonesia mengecek sampai satuan ke-9," jelasnya.
Sumber disway
Foto: Presiden RI Prabowo Subianto/Net