Rencana Presiden Prabowo Subianto mendirikan Sekolah Rakyat dinilai bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan serta membuka peluang kerja bagi masyarakat.
“Semangat Presiden Prabowo dalam rangka memajukan kualitas sumber daya manusia Indonesia adalah hal yang patut diacungi jempol,” kata Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian Untayana, lewat keterangan tertulisnya, Kamis 16 Januari 2025.
Data BPS menunjukkan mayoritas tingkat pendidikan angkatan kerja di Indonesia per Agustus 2024 didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Rinciannya, lulusan SD sebanyak 35,80 persen, sementara lulusan SMP 17,62 persen.
Legislator yang bermarkas di Kebon Sirih itu berharap kehadiran Sekolah Rakyat yang diwacanakan oleh Prabowo bisa meningkatkan tingkat pendidikan banyak orang nantinya.
“Dapat dilihat bahwa data BPS terkait tingkat pendidikan di angkatan kerja kita sangat mengkhawatirkan, dan kehadiran Sekolah Rakyat Pak Prabowo diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat,” tuturnya.
Lulusan dari Sekolah Rakyat diharapkan bisa mendapatkan pendidikan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan dan turut serta dalam kegiatan perekonomian nasional.
“Urgensi terkait pendidikan ini juga terkait dengan kemajuan industri jasa dan teknologi saat ini yang menjadikan lapangan kerja semakin terbatas, terutama di DKI Jakarta. Hal itu mengakibatkan banyak lulusan SMP ke bawah hanya mengisi pekerjaan-pekerjaan fisik,” ujarnya.
Program Sekolah Rakyat merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan ketika rapat koordinasi pemberdayaan masyarakat di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat 3 Januari 2025.
Sumber: rmol
Foto: Presiden Prabowo Subianto menyapa siswa/Istimewa