Kontroversi terbaru melibatkan nama Uya Kuya. Bukan di Indonesia, Sarjana
Ilmu Politik ini mengundang amarah warga Amerika Serikat baru-baru ini.
Konten yang niatnya menceritakan pengalaman warga Indonesia yang menjadi
korban kebakaran di Los Angeles, justru menjadi bumerang.
Jangankan mendapatkan komentar positif atas kontennya, warga Tanah Air
justru dibuat kecewa. Bahkan, jabatan yang kini diemban di jajaran
legislatif dipertanyakan.
Uya Kuya ini kan anggota DPR, kok masih bisa wara wiri di luar negeri?
— π―πΆππΎππΆ π²πΎπππΎπΆππΆ (@talisaa77) January 18, 2025
Kerja nya kapan?
Konsep kerja DPR tuh mesti dievaluasi. Dengan gaji dan tunjangan super besar, tapi hasil dan impact yang sangat kecil, saya rasa rakyat berhak menggugat atau bubarkan aja sekalian.
"Uya Kuya ini kan anggota DPR, kok masih bisa wara-wiri di luar negeri?
Kerjanya kapan?" bunyi salah satu pertanyaan yang muncul buntut kritikan
atas aksi Uya Kuya, dilansir Suara.com pada Minggu (19/1/2025).
Menjawab pertanyaan tersebut, beberapa warganet mencoba meluruskan.
Wira-wiri yang dilakukan oleh Uya Kuya bisa 'dibenarkan' atas satu dasar.
Pasalnya, Uya Kuya adalah anggota DPR RI untuk dakpil luar negeri.
"Ga membela kuya samsek, tapi dapilnya dia itu termasuk WNI yang di luar
negeri (nggak tahu apakah termasuk Amerika Serikat)," salah satu warganet
mencoba menjelaskan.
Namun di balik benar atau tidaknya persoalan dakpil di Amerika Serikat
tersebut, tidak menutupi fakta bahwa Uya Kuya adalah anggota DPR RI yang
kerap membuat konten. Bertolak dari sana, desakan untuk melakukan evaluasi
atas kerja DPR RI mulai dikumandangkan.
Bagaimana tidak, DPR RI dikenal atas gaji serta tunjangan yang besar yang
bisa diterima. Fakta di lapangan justru dipenuhi dengan hasil yang kecil,
menurut penilaian rakyat.
"Konsep kerja DPR tuh mesti dievaluasi. Dengan gaji dan tunjangan super
besar, tapi hasil dan impact yang sangat kecil, saya rasa rakyat berhak
menggugat atau bubarkan aja sekalian," pemilik akun @talisaa77 menyampaikan.
Pandangan dari satu akun ini membuka pandangan-pandangan yang serupa.
"Ini juga yang jadi banyak pertanyaan, banyak arti jadi anggota dewan tapi
masih wara-wiri luar negeri trus kerjanya apa dan kapan, cuma makan dan
habisin uang rakyat aja," komentar baru mengiringi.
"Kerja cuma 5 tahun dapet pensiun seumur hidup. Sementara itu uang pensiunan
PNS cuma naik Rp 200-300 ribu, orang-orang langsung marah," tambah warganet.
Ada pula yang lebih mengutarakan pendapat soal masa depan Uya Kuya. Ada
desakan untuk tidak memilih parpol yang menanungi Uya. Hingga desakan untuk
melaporkan Uya Kuya kepada pihak MDK DPR RI.
"Catat nama partainya, jangan pilih lagi!" desak warganet yang lain.
"Laporkan ke MKD indisipliner anggota DPR!" seru warganet lainnya.
Sebagai tambahan informasi, MKD DPR bisa dipahami sebagai Mahkamah
Kehormatan Dewan Dewan Perwakilan Rakyat. Selain mengawasi, MKD juga
berperan dalam menjatuhkan sanksi terhadap anggota DPR RI yang melakukan
pelanggaran kode etik.
Sumber:
suara
Foto: Potret Uya Kuya (Instagram)