Film 'A Business Proposal', adaptasi dari drama Korea populer, resmi tayang
pada 6 Februari lalu.
Dibintangi oleh Abidzar Al-Ghifari, Ariel Tatum, Caitlin Halderman, dan
Ardhito Pramono, film ini tampaknya belum berhasil menarik perhatian
penonton di hari pertama penayangannya.
Berdasarkan laporan akun X @cinepoint_, jumlah penonton pada hari pertama
hanya mencapai sekitar 6 ribu orang, bahkan di bawah 10 ribu. Kondisi ini
berpotensi menyebabkan pengurangan jam tayang dalam beberapa hari ke
depan.
1,270 shows.
Less than 4% occupancy.
6,900 admission on day one.You know what to do guys, showtime cut is inevitable and it's going to be brutal. pic.twitter.com/UJj8LSKrL8— Cinepoint app official account (@cinepoint_) February 6, 2025
Biasanya, keputusan pemotongan jam tayang dipengaruhi oleh berbagai faktor,
seperti jumlah penonton, performa di box office, persaingan dengan film
lain, serta kesepakatan distribusi antara pihak bioskop dan rumah produksi.
Sepinya peminat film ini pun menjadi topik yang ramai diperbincangkan di
media sosial. Banyak warganet yang mengaitkan hal ini dengan pernyataan
Abidzar Al-Ghifari, yang sebelumnya mengungkapkan bahwa ia tidak menonton
versi asli drama Korea tersebut untuk pendalaman karakternya.
Sikapnya ini kemudian memicu berbagai reaksi, terutama karena banyak yang
berpendapat bahwa memahami sumber cerita adalah hal penting dalam proses
adaptasi.
'A Business Proposal' sendiri mengisahkan tentang Sari (Ariel Tatum),
seorang analis makanan di perusahaan ternama. Demi membantu sahabatnya,
Yasmin (Caitlin Halderman), Sari setuju untuk menggantikan Yasmin dalam
sebuah kencan buta, dengan harapan bisa menggagalkan perjodohan
tersebut.
Namun, keadaan semakin rumit ketika pria yang ia temui ternyata adalah Utama
(Abidzar Al-Ghifari), CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Apa yang awalnya
hanya dimaksudkan sebagai bantuan kecil bagi Yasmin justru menyeret Sari ke
dalam situasi yang tidak terduga.
Sebagai adaptasi dari drama yang sempat fenomenal, ekspektasi terhadap film
ini cukup tinggi. Namun, pernyataan beberapa pemainnya yang mengaku tidak
membaca atau menonton versi asli drama ini, kecuali Ariel Tatum, menimbulkan
kontroversi.
Selanjutnya, pernyataan Abidzar yang ingin menciptakan karakter sendiri,
bahkan menyarankan orang-orang untuk tidak menonton jika tidak suka, justru
semakin memperkeruh suasana dan menuai banyak komentar dari warganet.
Tak berhenti sampai di situ, setelah kontroversi pernyataan Abidzar ramai
diperbincangkan, pihak produksi, Falcon Pictures, akhirnya mengeluarkan
surat pernyataan yang berisi permohonan maaf atas kejadian yang
terjadi.
Namun, alih-alih meredakan kemarahan publik, surat pernyataan tersebut
justru menuai beragam reaksi pro dan kontra. Akibatnya, aksi pemboikotan dan
cancel culture terhadap film ini masih terus berlanjut di kalangan warganet.
Kalau menurut kalian sendiri gimana nih?
Sumber:
suara
Foto: Poster film A Business Proposal (Instagram/falconpictures_)