Menjelang peringatan Yaumul Quds 2025, Barisan Aksi Resistensi Al-Aqsha (BARAQ) menyerukan perlawanan terhadap penjajahan Israel di Palestina.
BARAQ menegaskan bahwa agresi Israel di Gaza dan Tepi Barat bukan sekadar konflik, melainkan genosida sistematis.
“Kami mengecam penjajahan, agresi militer, dan pelanggaran HAM oleh rezim Zionis. Ini genosida terstruktur yang harus dikutuk dunia,” tegas Presidium BARAQ, Abbas Husain saat membacakan pernyataan sikap, Kamis, 27 Maret 2025.
BARAQ juga menolak gagasan relokasi paksa warga Gaza yang didorong Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Abbas menyebutnya sebagai pembersihan etnis terselubung demi proyek kolonial Israel Raya.
Selain itu, mereka mendukung diplomasi Indonesia yang berpihak pada Palestina dan menyerukan penguatan gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga dituding sebagai biang keladi penindasan di Gaza.
“Kami menuntut penghentian blokade Gaza dan mengadili Netanyahu serta semua penjahat perang Zionis,” tandas Abbas.
Sumber: rmol
Foto: Presidium BARAQ, Abbas Husain (tengah)/Ist