Penggerebekan arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Way Kanan, Lampung, berujung tragedi. Tiga anggota Polres Way Kanan tewas ditembak saat menjalankan tugasnya.
Belakangan, insiden ini memicu perdebatan panas, terutama terkait isu adanya setoran dari tempat judi sabung ayam dan senjata rakitan.
Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi meminta semua pihak untuk tidak bernarasi macam-macam.
“Ini jelas soal pembunuhan yang diniatkan dengan menembak di titik-titik mematikan. Brutalitas kejahatannya disitu!" kata Islah Bahrawi lewat akun X miliknya, Minggu 23 Maret 2025.
Islah Bahrawi mengkritik upaya pengalihan isu yang awalnya menyebut lokasi kejadian sebagai "Texas"-nya Lampung, seolah-olah penuh dengan senjata rakitan.
Namun hingga kini, belum ada bukti yang menunjukkan jenis senjata yang digunakan. Kini, muncul narasi baru soal dugaan setoran dari tempat judi.
“Habis ini mau narasi apalagi?” ujarnya geram.
Peristiwa berdarah ini bermula saat aparat kepolisian menggerebek lokasi sabung ayam yang diduga dibekingi oleh oknum anggota TNI. Ketika polisi tiba, mereka justru disambut tembakan.
Mereka adalah AKP (Anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta.
Sumber: rmol
Foto: Tiga anggota Polres Polres Way Kanan gugur saat menggerebek lokasi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung/Ist